Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Fed Naikkan Suku Bunga, Kalla Prediksi Indonesia Tak Terlalu Terdampak

Kompas.com - 17/09/2015, 20:59 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi santai pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) terkait tingkat suku bunga utama Amerika Serikat. Jika The Fed memutuskan kenaikan suku bunga, Kalla memprediksi kebijakan itu tidak besar imbasnya terhadap perekonomian nasional.

"Enggak apa-apa, mereka naik tidak seperti kita 1-2 persen, mereka naik seperlima persen. Jadi pasti ada efeknya tetapi tidak besar, karena kita masih jauh lebih tinggi sehingga kalau pun dana-dana itu hingga pasti perkiraannya kembali, ya mau gimana, begitulah dunia ini," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Kamis (17/9/2015).

The Fed memulai pertemuan pada Rabu (16/9) malam waktu Indonesia bagian barat hingga Kamis (17/9) malam. Pertemuan itu akan memutuskan apakah akan menaikkan tingkat suku bunga atau tidak.

Selama tujuh tahun terakhir, tingkat suku bunga utama Amerika Serikat, Fed Funds Rate, mendekati nol persen. Kebijakan tersebut diambil setelah AS mengalami krisis finansial akibat jatuhnya harga subprime mortgage, surat utang beragun properti, pada tahun 2008. Kenaikan tingkat suku bunga akan membawa sebagian dana mengalir dari negara berkembang ke AS.

Kelangkaan dollar AS di negara berkembang berpotensi membuat kurs di negara berkembang lebih tertekan lagi. Kenaikan tingkat suku bunga itu juga berarti pemulihan ekonomi AS sudah dapat menanggung biaya kredit yang lebih tinggi lagi.

Sebagian ekonom dan analis mengatakan kenaikan tingkat suku bunga AS saat ini merupakan kesalahan besar. Sementara ekonom yang lain mengatakan bahwa saat ini merupakan waktu yang tepat untuk menaikkan tingkat suku bunga karena perekonomian AS sudah cukup kuat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com