Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Hutan Rugikan Perkebunan Kelapa Sawit hingga Rp 7,2 Triliun

Kompas.com - 18/09/2015, 02:08 WIB
PEKANBARU, KOMPAS.com - Perusahaan anggota Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) di Provinsi Riau merugi sekitar Rp 7,2 triliun terutama akibat berkurangnya produktivitas, dan bertambahnya biaya operasional akibat asap melanda sejak dua bulan terakhir.

"Asap berasal dari kebakaran lahan dan hutan itu kini lebih besar dari tahun 2014, walaupun hotspot di Riau relatif minim dibandingkan provinsi lain," kata Saur Sihombing, pengurus Gapki Riau di Pekanbaru, Kamis (17/9/2015).

Menurut Saur, kerugian sebesar Rp 7,2 triliun itu juga sudah termasuk rendahnya kualitas buah sawit karena penyerbukan bunga sawit menjadi tidak sempurna akibat asap.

Bahkan kerugian juga meliputi berkurangnya pendapatan PAD dari sektor perkebunan sawit akibat produksi terkontaminasi oleh asap.

"Namun demikian kalangan pemerintah daerah harus yakin bahwa perusahaan tidak lagi membakar lahan, kendati memang ada perusahaan di Riau hanya ada satu kebakaran di areal konsesi perusahaan berbasis perkebunan sawit yaitu PT Langgam Inti Hibrida (anggota Gapki) di Kabupaten Pelalawan," katanya.

Akan tetapi, katanya, kebakaran tersebut tidak berunsur kesengajaan, sedangkan pemadaman sulit dilakukan karena terkendala dengan minimnya sumber air.

Oleh karena itu, sebaiknya pemerintah menyediakan alat berat di setiap desa minimal dua unit agar masyarakat pemilik lahan perkebunan tidak lagi melakukan pembakaran ketika ingin membuka areal perkebunan baru.

"Kebijakan ini harus dilakukan, karena masyarakat tidak memiliki anggaran besar untuk membeli alat tersebut," katanya.

UU yang mengizinkan pembakaran lahan seluas 2 hektar harus dicabut guna menghapuskan kebiasaan masyarakat untuk kembali membakar lahan, katanya.

Selain itu juga diperlukan upaya konkret dan permanen untuk penanggulangan kebakaran termasuk melibatkan dan memperkuat peran serta masyarakat desa.

Ia menyatakan Gapki juga terlibat dalam aksi sosial penanggulangan dampak asap dengan mendistribusikan peralatan dan bahan pokok untuk masyarakat.

"Kami telah membuka Posko bencana asap di Rimbo Panjang, dengan memberikan beras, minyak goreng bahkan membagikan 1.000 masker pada masyarakat serta aktif dalam penanggulangan kebakaran dan dampak asap," katanya.

Ia menambahkan bahwa Gapki mendukung tindakan hukum oleh pemerintah untuk menemukan akar masalah dan penyebab kebakaran lahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com