JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para menteri untuk menyiapkan rencana investasi besar yang akan diberikan negara Timur Tengah. Salah satu yang dipersiapkan adalah rancangan peraturan presiden terkait dengan pembangunan kilang minyak.
"Ada (diminta presiden), siapkan seprofesional mungkin. Kita kan di-link dengan investor yang serius yang memang skalanya besar. Jadi diminta persiapan dan dalam waktu dekat akan kembali follow up kunjungan kemarin," ujar Menteri ESDM Sudirman Said di Istana Kepresidenan, Jumat (18/9/2015).
Dia menjelaskan, saat ini pemerintah sedang melakukan finalisasi terhadap rancangan perpres tentang pembangunan kilang minyak. Penyusunan perpres itu dikordinir oleh Kepala Bappenas Sofyan Djalil.
Perusahaan minyak asal Arab Saudi, Aramco, kembali berminat untuk membenamkan investasinya senilai 10 miliar dollar AS untuk proyek kilang bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia. Untuk mempercepat realisasi pembangunan kilang, pemerintah pun mempercepat finalisasi Peraturan Presiden (Perpres) tentang Percepatan Pembangunan Kilang.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, saat ini Perpres Kilang tersebut belum selesai dibahas. Namun, dia menargetkan pada akhir September regulasi itu tuntas.
Darmin menjelaskan, dalam Perpres Kilang ini pemerintah menawarkan lebih banyak opsi kepada calon investor. Calon investor diperkenankan membangun sendiri kilang BBM, ataupun bekerja sama dengan pemerintah Indonesia (Kerjasama Pemerintah Badan Usaha). Terlebih lagi, kata Darmin, pembangunan kilang juga diperluas, bisa diintegrasikan dengan pabrik petrokimia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.