Hadir pula Direktur Utama Badan Urusan Logistik Djarot Kusumayakti dalam rapat tersebut. "Rapat jam 9 sampai 10 pagi, memanfaatkan langkah-langkah menghadapi El Nino," kata Juru Bicara Kalla, Husain Abdullah melalui pesan singkat, Senin.
Menurut Husain, dalam rapat pagi tadi disepakati bahwa pemerintah harus tetap berusaha menjaga ketersediaan pangan dengan memaksimalkan pengadaan beras, jika produksi pangan terganggu karena kemarau panjang. Langkah ini sekaligus menjaga agar tidak terjadi lonjakan harga yang dapat membebani warga miskin.
"Sehingga impor juga akan jadi pilihan, jika memang diperlukan," ujar Husain.
Pada Jumat (18/9/2015), Direktur Utama Bulog menemui Kalla untuk melaporkan ketersediaan stok pangan menjelang Idul Adha. Saat itu Djarot mengatakan bahwa stok beras hingga Desember mendatang masih aman. Persediaan beras di gudang Bulog kurang lebih 1,7 juta ton.
Kendati demikian, Bulog mewaspadai kemungkinan mundurnya waktu panen akhir tahun ini karena kekeringan yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Kemunduran waktu panen berdampak terhadap stok beras tahun ini. Ia pun berharap musim hujan segera datang sehingga para petani bisa mulai menanami sawah pada September atau Oktober tahun ini.
Dengan demikian, pada Januari atau Februari tahun depan, para petani sudah bisa memanen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.