Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Reksa Dana, Mending Langsung, Lewat Bank, atau Online?

Kompas.com - 22/09/2015, 06:06 WIB
Oleh Rudiyanto
@rudiyanto_zh

KOMPAS.com - Seiring dengan perkembangan, akses untuk berinvestasi di reksa dana semakin mudah. Tidak harus datang ke Manajer Investasi langsung ataupun cabang Bank yang menjadi agen penjual reksa dana, sekarang juga terdapat agen penjual yang beroperasi secara online. Pertanyaan, mana yang paling baik ?

Ketika baru terbentuk pertama kali pada tahun 1995, investasi reksa dana hanya bisa dilakukan melalui manajer investasi. Fokus pada waktu itu adalah investor institusi seperti dana pensiun, yayasan, dan asuransi. Biasanya untuk investor institusi, kegiatan pemasarannya dilakukan langsung oleh manajer investasi dan terus berlanjut hingga saat ini.

Selanjutnya untuk investor perorangan, karena dibutuhkan jumlah tenaga pemasar banyak, Manajer Investasi bekerja sama dengan Bank sebagai Agen Penjual. Bank menjadi pilihan yang tepat karena memiliki akses pada nasabah. Meski demikian, pemasaran reksa dana di perbankan umumnya lebih diutamakan pada nasabah berdana besar.

Tidak semua manajer investasi produknya dipasarkan melalui perbankan sehingga ada yang tetap memasarkan sendiri. Ada juga manajer investasi yang fokus pada pemasaran langsung sehingga memiliki jaringan pemasaran yang tidak kalah dibandingkan dengan bank sebagai agen penjual.

Dengan berkembangnya teknologi informasi, muncul pemasaran reksa dana secara online. Meski online, kegiatan pemasaran tetap harus dilakukan melalui perusahaan yang mendapat izin sebagai agen penjual dari OJK. Jadi pada dasarnya reksa dana online adalah fasilitas pemasaran yang disediakan oleh agen penjual tersebut.

Hanya saja kini agen penjual tidak hanya berupa bank tapi juga perusahaan sekuritas yang melihat pemasaran reksa dana sebagai bisnis yang prospektif karena semakin bertambahnya minat masyarakat. Pemasaran secara online ini lebih menyasar segmen masyarakat melek secara teknologi.

Ketiga cara di atas, masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan tersendiri. Dengan memahaminya, investor bisa memilih media yang paling sesuai.

Pemahaman tenaga pemasar
Keunggulan dari pemasaran secara langsung adalah tingkat pemahaman terhadap produk yang lebih baik jika dibandingkan agen penjual. Hal ini disebabkan karena agen penjual menawarkan banyak produk reksa dana dari berbagai manajer investasi sekaligus sehingga cukup sulit bagi tenaga pemasar untuk memahami semuanya secara mendalam.

Bagaimana dengan pemasaran secara online? Cara kerja agen reksa dana online adalah investor diberikan fasilitas online yang menyediakan data pembanding dari seluruh reksa dana yang ada. Kemudian Investor diminta untuk menganalisa sendiri karakteristik dari masing-masing reksa dana dan mengambil keputusan. Jadi pada dasarnya bisa dibilang tidak ada tenaga pemasar yang melayani investor.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com