Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerakan "Rayakan Perbedaan Sabang Merauke" Mulai Digulirkan

Kompas.com - 22/09/2015, 16:03 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Gerakan "Rayakan Perbedaan Dari Sabang Sampai Merauke" hari ini, Selasa (22/9/2015) digulirkan. Gerakan ini merupakan bagian dari gerakan "Rayakan Perbedaan", yang digagas untuk menyebarkan nilai-nilai positif ke masyarakat.

Acara yang digelar di Bentara Budaya Jakarta ini menghadirkan sejumlah narasumber, yaitu Direktur The Wahid Institute Yenny Wahid, im Perumus SabangMerauke.org Meiske Demitria Wahyu, Chief Marketing Officer Kitabisa.org Vikra Ijazz serta Direktur Group of Digital Edi Taslim.

Selain itu juga hadir perwakilan dari sejumlah donatur, yakni Paul Montolalu selaku perwakilan Lippo Group, President Director Paramount Enterprise Ervan Adi Nugroho, Head of Corporate Communication Tanoto Foundation Lestari Boediono serta dari perwakilan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Rusman dan dari Berau Coal.

Dalam sambutannya, Edi Taslim mengatakan program ini merupakan gerakan sosial untuk menyebarkan semangat positif ke masyarakat. "Untuk itu mari rayakan perbedaan," ujarnya.

Adapun Yenny Wahid menuturkan gerakan ini akan mendorong lebih banyak pemuda yang untuk bergabung guna memberikan kontribusinya kepada negara. "Ketika masih ada anak juda untuk berkontribusi positif, negara ini akan bisa menjadi luar biasa," kata Yenny.

Sementara itu Meiske Demitria mengatakan salah satu yang digagas dalam gerakan ini adalah menjaga nilai-nilai toleransi. "Toleransi adalah kekayaan yang harus kita jaga," kata Meiske.

Gerakan "Rayakan Perbedaan" terinspirasi dari tagline Kompas.com dengan tujuan untuk membangun kesadaran individu agar menghargai indahnya Bhineka Tunggal Ika dengan berpartisipasi aktif melalui gerakan-gerakan inspirasional yang nyata, reliabel dan tepat sasaran.

Sementara itu melalui gerakan "Rayakan Perbedaan Sabang Merauke", donasi yang dikumpulkan digunakan untuk membiayai program "merantau" sejumlah anak dari berbagai pelosok Indonesia yang terpilih untuk tinggal selama sekitar 2 pekan di Jakarta. Dengan cara ini, anak-anak tersebut dididik untuk memiliki rasa toleransi yang tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com