Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Asumsi Makro di RAPBN 2016, Rupiah Disepakati 13.900 Per Dollar AS

Kompas.com - 23/09/2015, 02:44 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com- Pemerintah bersama Komisi XI DPR RI menyepakati sejumlah asumsi ekonomi makro RAPBN 2016 yang akan dijadikan dasar perhitungan postur di tingkat Badan Anggaran.

"Kami telah berunding dan memang terdapat perbedaan pandangan. Tapi ketika berbicara mengenai Indonesia, bangsa dan Tanah Air kita, semua sama. Berikut kesimpulan kami," kata Ketua Komisi XI DPR RI Fadel Muhammad di Jakarta, Selasa malam (22/9/2015).

Untuk asumsi pertumbuhan ekonomi dalam RAPBN 2016, akhirnya disepakati 5,3 persen sebagaimana yang diusulkan oleh pemerintah sekaligus merevisi asumsi yang diajukan dalam nota keuangan sebesar 5,5 persen. Angka tersebut dinilai lebih realistis di tengah perkembangan ekonomi global hingga tahun depan.

Untuk asumsi inflasi dan SPN 3 bulan, disepakati masing-masing 4,7 persen dan 5,5 persen atau relatif tidak berubah dari yang diajukan oleh pemerintah. Sedangkan untuk asumsi nilai tukar rupiah disepakati Rp 13.900 per dollar AS, lebih melemah dibandingkan asumsi dalam nota keuangan Rp 13.400 per dollar AS.

Sebelum disepakati, dari pandangan fraksi-fraksi, untuk asumsi pertumbuhan ekonomi terdapat empat fraksi berasumsi 5,3 persen, tiga fraksi berasumsi 5,2 persen, dan tiga fraksi lainnya dalam kisaran 5,1-5,3 persen.

Untuk asumsi nilai tukar rupiah, lima fraksi berasumsi Rp 13,900 per dollar AS, dua fraksi berasumsi Rp 14.000 per dollar AS, satu fraksi berasumsi Rp 13.800 per dollar AS, dan dua fraksi dalam kisaran Rp 13.700-Rp 14.000 per dollar AS.

Sedangkan untuk inflasi, tujuh fraksi berasumsi 4,7 persen, sisanya tiga fraksi dalam kisaran 4,5 plus minus 1 persen. Untuk SPN 3 bulan, delapan fraksi berasumsi 5,5 persen, satu fraksi berasumsi 5,5-6 persen, dan satu fraksi sisanya berasumsi di bawah 5 persen.

Untuk asumsi target pencapaian pembangunan sendiri disepakati tingkat pengangguran sebesar 5,2-5,5 persen, tingkat kemiskinan 9-10 persen, indeks gini ratio (indeks untuk mengukur tingkat kesenjangan) 0,39 dan indeks pembangunan manusia 70,1 melalui penghitungan metode terbaru.

Rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI tersebut, selain dihadiri oleh Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, juga dihadiri Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofyan Djalil, dan Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin.

Rapat kerja pembahasan asumsi makro RAPBN 2016 itu sempat diskors pada Senin (21/9) malam lalu. Asumsi makro tersebut selanjutnya akan dibawa ke Badan Anggaran untuk dibahas lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com