Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melonjak 22 Dollar AS, Harga Emas Dunia Sentuh Level Tertinggi Sebulan

Kompas.com - 25/09/2015, 08:06 WIB
CHICAGO, KOMPAS.com - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange ditutup naik tajam pada Kamis (24/9/2015) waktu setempat (Jumat pagi WIB), seiring dengan melemahnya dollar AS.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember melonjak 22,30 dollar AS, atau 1,97 persen, ditutup pada 1.153,80 dollar AS per ounce. Ini adalah penutupan tertinggi sejak 21 Agustus lalu.

Para analis mengatakan, emas yang dihargakan dalam dollar AS terdorong oleh melemahnya mata uang AS itu terhadap mata uang utama lainnya.

Faktor lain pendongkrak harga logam mulia ini adalah merahnya bursa saham global.  Pasar saham AS juga turun tajam pada Kamis. Sementara itu, pasar saham Eropa dan Asia sebagian besar ditutup melemah.

Sementara  Departemen Tenaga Kerja AS menyatakan, angka pendahuluan untuk klaim awal pengangguran yang disesuaikan secara musiman mencapai 267.000 dalam pekan yang berakhir 19 September, meningkat 3.000 dari tingkat direvisi minggu sebelumnya.

Sedangkan Departemen Perdagangan AS menyebutkan, pesanan baru untuk barang manufaktur tahan lama pada Agustus menurun 4,8 miliar dollar AS atau dua persen menjadi 236,3 miliar dollar AS.

Adapun logam lainnya di COMEX, perak untuk pengiriman Desember naik 34,10 sen atau 2,31 persen ditutup pada 15,13 dollar AS per ounce, sementara platinum untuk pengiriman Oktober naik 23,40 dollar AS atau 2,51 persen menjadi 955,80 dollar AS per ounce.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com