Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Berambisi Jadi Pemasok Kopi Nomor Satu Dunia

Kompas.com - 28/09/2015, 11:12 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia berambisi meraih posisi utama sebagai negara pemasok kopi dunia. Saat ini eksportir terbesar masih diduduki oleh Brazil, sedangkan Indonesia berada di posisi kelima di bawah Brazil, Vietnam, Kolombia dan Jerman.

"Indonesia harus bisa menjadi penyuplai kopi peringkat pertama dunia," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Nus Nuzulia Ishak dalam siaran pers yang diterima Kompas.com akhir pekan lalu.

Untuk mencapai posisi puncak tersebut, Direktorat Jenderal (Ditjen) PEN melakukan berbagai kegiatan, salah satunya pada World Expo Milano (WEM) 2015 yang akan digelar Indonesia Coffee Week pada 28 September-2 Oktober 2015 mendatang di Milan, Italia.

Bersama Gabungan Asosiasi Eksportir Kopi (GAEKI), Ditjen PEN memperkenalkan eksotisme dan rasa magis kopi Indonesia di arena WEM 2015 melalui kegiatan cupping and networking, display khusus, serta pembagian kopi gratis selama seminggu. Kopi yang disajikan berasal dari seluruh sentra penghasil kopi di Indonesia yaitu Sumatera, Jawa, Bali dan Flores, Sulawesi, serta Papua. 

Perwakilan dagang (Atase Perdagangan dan ITPC) di Italia telah mengundang para stakeholder kopi Italia, baik para importir, roasters, barristas, cafe owners, hingga penikmat kopi. Mereka dapat lebih mengenal dan langsung menjalin kerja sama bisnis dengan eksportir kopi Indonesia.

"Puncaknya, untuk memperingati hari kopi internasional pertama, akan diadakan pembagian kopi luwak sekaligus penggalangan dana. Dana yang dikumpulkan dari pengunjung dunia tersebut selanjutnya akan diserahkan kepada para petani kopi di Indonesia," kata Nus.

Dia menyebutkan, Italia merupakan salah satu negara konsumen kopi terbesar dunia setelah Amerika Serikat dan Jerman. Pada 2014, konsumsi kopi Italia mencapai 546.780 ton.

Untuk menggarap potensi tersebut, sebut dia, perlu dibarengi upaya keras menggenjot posisi Indonesia sebagai penyuplai kopi ke-5 dunia dari 348.830 ton tahun lalu.

"Budaya minum kopi begitu erat di Italia. Kita kenalkan racikan kopi terbaik nusantara. Kemudian pasar kopi yang begitu tinggi ini hendak kita rebut dan alihkan dari biji kopi menjadi kopi olahan," ucap Nus.

Ekspor kopi Indonesia ke Italia selama lima tahun terakhir mengalami tren positif sebesar 10,14 persen, dimana pada tahun 2014 lalu ekspor kopi mencapai 29.750 ton dengan nilai 69,64 juta dollar AS.

Sementara nilai ekspor selama periode Januari-Juni 2015 meningkat tajam sebesar 65,86 persen dari sebelumya 26,66 juta dollar AS menjadi 44,21 juta dollar AS dibandingkan periode yang sama setahun lalu.

Paviliun Indonesia di arena WEM 2015 mengangkat tema "Stage of the World". Paviliun ini dilengkapi dengan dome wall video kekayaan laut Indonesia, display rempah-rempah khas Nusantara dalam peta Indonesia, serta virtual reality. Hingga kini, paviliun Indonesia telah menyedot lebih dari 1,7 juta pengunjung.

"Kesuksesan Indonesia di WEM 2015 tak lepas dari kerja sama dan dukungan semua pihak. Citra baik Indonesia di mata dunia pada akhirnya akan menjadi kado manis bagi 70 tahun berdirinya negeri ini," tambah Nus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com