Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Klarifikasi Bank MNC tentang Berita Penutupan 30 Kantor Cabangnya

Kompas.com - 28/09/2015, 19:22 WIB

KOMPAS.com — PT Bank MNC Internasional, Tbk, menyampaikan klarifikasi tentang berita di Kompas.com mengenai penutupan 30 kantor cabangnya. Klarifikasi mengenai hal tersebut dikirimkan melalui surat elektronik pada Senin (28/9/2015) yang tertanda atas nama Presiden Direktur PT Bank MNC Internasional Tbk Benny Purnomo.

Sementara itu, berita di Kompas.com sebagaimana dimaksud pihak PT Bank MNC Internasional, Tbk, berjudul "Bank MNC Tutup 30 Kantor Cabang dan Pecat 120 Karyawan" yang tayang pada Sabtu (26/9/2015). (Baca: Bank MNC Tutup 30 Kantor Cabang dan Pecat 120 Karyawan)

Berikut isi surat dari PT Bank MNC Internasional, Tbk:

"Perlu kami luruskan, isi berita tersebut mengacu pada upaya yang dilakukan MNC Bank di tahun 2014 pasca proses pengambilalihan ICB Bumiputera. MNC Bank fokus kepada bisnis Korporasi, konsumer dan SME, sehingga dilakukan peninjauan ulang atas unit usaha Mikro milik ICB Bumiputera.

Bagian dari peninjauan tersebut, dilakukan beberapa peningkatan status dan penutupan beberapa cabang yang melayani unit usaha mikro tersebut di akhir tahun 2014.
Jadi yg ditutup itu adalah 30 kantor cabang mikro di tahun 2014 (bukan saat ini) karena memang MNC Bank hanya fokus kepada segmen korporasi, SME dan konsumer.

MNC bank tetap fokus pada bisnisnya, upaya pencapaian target, dan pelayanan kepada nasabah, serta  tetap dalam kondisi sehat secara finansial.

Pada umur 1 tahun ini aset MNC Bank tumbuh 30 persen, DPK tumbuh 29 persen, kredit 15 persen. CAR 14 persen. NPL gross turun dari 5,9 persen menjadi 4 persen."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com