Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paket Kebijakan Tahap Dua, Pemerintah Pangkas Pajak Devisa Hasil Ekspor

Kompas.com - 29/09/2015, 19:57 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk mendatangkan lebih banyak valuta asing, pemerintah memutuskan  memangkas pajak devisa hasil ekspor. Dengan pemangkasan itu, diharapkan para eksportir bia menaruh devisa hasil ekspor di perbankan nasional, bukannya di luar negeri. "Selama ini eksportir, sudah melaporkan DHE (Devisa Hasil Ekspor/DHE), tapi kebanyakan tidak disimpan di perbankan Indonesia, justru mampir ke negara lain. Maka, pemerintah putuskan untuk mendukung BI dalam lakukan operasi, menjaga nilai tukar, kami akan berikan fasilitas pengurangan pajak bunga deposito," ujar Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dalam jumpa pers tentang paket kebijakan ekonomi tahap dua di kantor presiden, Selasa (29/9/2015).

Dia menjelaskan, insentif akan diberikan untuk deposito yang disimpan dalam bentuk dollar AS mau pun rupiah. Untuk dollar AS, pemerintah saat ini memberlakukan pajak bunga deposito sebesar 20 persen. Namun, apabila DHE disimpan selama 1 bulan dalam deposito berbentuk dollar AS, tarif yang ditetapkan menjadi 10 persen. Jika 3 bulan, menjadi 7,5 persen. Sedangkan 6 bulan, tarif menjadi 2,5 persem. "Di atas 6 bulan, maka akan 0 persen. Itu kalau simpannya tetap dalam USD, tapi di bank Indonesia," kata Bambang.

Di sisi lain, jika para eksportir menyimpan DHE miliknya dalam bidang rupiah, tarifnya menjadi 7,5 persen. Apabila menyimpan selama 3 bulan, tarif pajaknya hanya menjadi 5 persen. Pajak akan dibebaskan untuk eksportir yang menyimpan DHE dalam bentuk rupiah selama enam bulan di perbankan nasional. "Kalau dihitung, tingkat bunga di Indonesia, setelah dikurangi pajak bunga deposito ini masih lebih tinggi 1-2 persen dibandingkan Singapura, banyak yang disimpan di sana. Jadi seharusnya sekarang bisa lebih menarik dengan fasilitas ini," ucap Bambang.

Dia berharap, para eksportir yang basisnya sumber daya alam (SDA), kini berminat menaruh DHE miliknya di perbankan nasional dengan adanya insentif tersebut. Selain soal insentif pajak, Bambang mengungkapkan pemerintah juga memutuskan membangun dua pusat logistik nasional untuk manufaktur dan bahan bakar minyak (BBM) di Cikarang dan juga Merak, Banten. "Ke depan, kami berharap Indonesia jadi pusat logistik berikat di Asia Tenggara karena pasar terbesarnya ada di Indonesia," ungkap Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com