Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MRIS Sayangkan Menhub Belum Tanda Tangani Penetapan Lokasi Bandara Lebak

Kompas.com - 29/09/2015, 20:12 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Maja Raya Indah Semesta (MRIS) menyayangkan belum ditandatanganinya penetapan lokasi (penlok) pembangunan bandara di Lebak, Banten, oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan. MRIS mengaku sudah melakukan revisi kajian sesuai keinginan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan terus berkomunikasi.

Menurut Direktur Utama MRIS, Ishak, sebagai pengembang dirinya sudah melakukan banyak hal mulai dari mengurus perizinan kepada pemerintah daerah hingga melakukan pembebasan lahan yang selama ini selalu menjadi momok penghambat pembangunan infrastruktur. Namun hingga kini, ia menganggap Kemenhub menggantung nasib pembangunan bandara itu. "Kita bekerja sepenuh hati, kalau orang lain diginiin, pasti mundur. Milih 'ya sudahlah pegang tanah aja, kan tanah enggak ada matinya'. Tapi saya enggak putus semangat, kan kasian saudara-saudara kita (masyarakat Lebak) juga kan. Meraka membutuhkan lapangan kerja, ini karena ke depan akan semakin susah. Ini ada masa depan tapi kalau ini berhenti semua, masa depan suram," ujar Ishak saat dihubungi, Jakarta, Selasa (29/9/2015).

Dia menuturkan, MRIS sudah berhasil membebaskan lahan hingga 2.000 hektare. Pembebasan lahan itu dinilai tak gampang karena pihaknya harus mampu meyakinkan pemerintah daerah dan masyakarat Lebak. Total dana yang digunakan untuk melakukan pembebasan lahan itu kata Ishak mencapai Rp 700 miliar. "Kita beli tanah ini bukan sebagai broker tapi untuk langsung dibangun infrastruktur. Masyakarat sudah percaya sama kita. Kan di mana-mana yang namanya proyek itu yang paling susah adalah bebaskan tanah. Makanya kita minta pak menteri cepat lah. Ini harus terus berjalan sambil jalan kalau ada yang diperbaiki ya kita perbaiki, jangan nunggu satu surat kita malah stuck," kata dia.

Menurut dia, masyarakat Lebak menunggu adanya kepastian dari pemerintah terkait pembangunan bandara itu. Masyakarat yakin akan ada lapangan pekerjaan bila bandara itu dibangun. "Mereka (masyakarat Lebak) banyak enggak ada pekerjaan kan makanya kita kasih lapangan kerja biar mereka biar semangat gitu loh. Kita harapkan kalau makin cepat ya makin bagus," ucap dia.

Terkait dengan polemik itu, Menhub Jonan tak mau ambil pusing. Bagi dia, pembangunan bandara tak hanya persoalan ketersediaan lahan untuk infrastuktur bandara, tetapi juga harus melihat ruang udara yang tersedia. "Ya kalau telanjur beli tanah ya kenapa kok beli tanah dulu. Bandara itu bukan soal lokasi tanah saja, melainkan juga soal penataan ruang udara. Kan itu ada Bandara Curug, ada air space-nya angkatan udara di Rumpin. Kan itu sudah di bagi ruang udaranya," kata Jonan.

Menurut Kemenhub, ruang udara di Lebak terbilang sempit karena ada Bandara Curug di sisi barat. Di sisi tenggara, ada Bandara Atang Sanjaya. Di timur, ada Bandara Rumpin. Di sebelah utara dan timur laut, itu wilayah Soekarno-Hatta dan Halim Perdana Kusumah.

Kemudian, di sisi utara, juga ada wilayah milik Arhanud (Artileri Pertahanan Udara TNI), tempat latihan militer untuk tembak-menembak. Sementara itu, di sisi selatan, ada daerah pegunungan dengan ketinggian bukit antara 5.000 kaki hingga 11.000 kaki.

Dengan keterbatasan ruang udara itu, Kemenhub meminta MRIS melakukan pengkajian lebih dalam, salah satunya penyesuaian arah landasan pacu (runway) sehingga tak mengganggu ruang udara bandara yang ada di sekitarnya. Meski runway diubah, Kemenhub tetap meyakini operasional bandara Lebak tak akan optimal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com