Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembang Bandara Lebak: Saya Harap Pak Jonan Mengerti...

Kompas.com - 30/09/2015, 10:11 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Maja Raya Indah Semesta (MRIS) merasa langkahnya membangun bandara di Lebak, Banten, dipersulit oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).  Perusahaan yang merupakan inisiator sekaligus pengembang bandara itu mempertanyakan sikap pemerintah itu.

"Kalau yang swasta saja, dengan uang sendiri, dipersulit, bagaimana proyek-proyek pemerintah," ujar Direktur Utama PT MRIS, Ishak, di Jakarta, Selasa (29/9/2015).

PT Maja mengaku sudah memiliki itikad baik untuk memperbaiki kajian bandara di Lebak sesuai permintaan Kemenhub. Bahkan, kata dia, PT Maja terus melakukan serangkaian diskusi dengan Kemenhub.

Namun hingga kini, ucap dia, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan belum memberikan izin pembangunan bandara tersebut. "Saya harap Pak Jonan mengerti lah. Kekurangan kita perbaiki bersama. Saya harapkan Pak Meenteri untuk cepat menentukan ini supaya menguntungkan semua," kata dia.

Sebelumnya, MRIS menyayangkan belum ditandatanganinya penetapan lokasi (penlok) pembangunan bandara di Lebak, Banten, oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan. MRIS mengaku sudah melakukan revisi kajian sesuai keinginan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan terus berkomunikasi.

Menurut MRIS, sebagai pengembang dirinya sudah melakukan banyak hal mulai dari mengurus perizinan kepada pemerintah daerah hingga melakukan pembebasan lahan yang selama ini selalu menjadi momok penghambat pembangunan infrastruktur. Namun hingga kini, ia menganggap Kemenhub yang menggantung nasib pembangunan bandara itu.

baca juga: Polemik Pembangunan Bandara Lebak, Ini Komentar Jonan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com