“Enggak ada. Coba kamu bongkar anggarannya. Ada enggak? Enggak ada (dianggarkan dalam APBN 2016). APBN 2016 dari mana coba?” kata Bambang ditemui usai memberikan sambutan dalam Rakernas Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Indonesia, Jakarta, Jumat (2/10/2015).
Sebagaimana diketahui Pertamina menyatakan menanggung defisit dari penjualan bahan bakar minyak (BBM) hingga Rp 15 triliun. Pemerintah melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said dalam beberapa kesempatan mengatakan sebagai kompensasinya, harga BBM yang didistribusikan Pertamina belum diturunkan, kendati harga minyak dunia turun.
Ketika dikonfirmasikan kembali kepada Bambang bahwa pemerintah tidak akan menurunkan harga BBM untuk menutup defisit tersebut, Bambang kembali melempar bola panas ke Sudirman Said.
“Kalau kebijakan harga tanya Kementerian ESDM. Tapi intinya kita menjaga supaya Pertamina juga tidak kesulitan,” kata Bambang.
Dihubungi terpisah kemarin Kamis (1/10/2015), Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro enggan memberikan banyak informasi terkait anggaran dana yang disiapkan pemerintah untuk menutup defisit Pertamina.
Wianda hanya menyampaikan, kesiapan pemerintah untuk menutup defisit Pertamina merujuk pada statement dari Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.