Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNP2TKI: Produktivitas TKI Purna Bakal Lahirkan Kekuatan Ekonomi Desa

Kompas.com - 03/10/2015, 23:30 WIB
Latief

Penulis

PAREPARE, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid menghadiri langsung pelatihan pemberdayaan terintegrasi bagi WNI Overstayers (WNI-O ) dan TKI Bermasalah yang telah dipulangkan pemerintah. Salah satu tempat pelatihan yang dikunjungi adalah di Kota Parepare, Sulawesi Selatan.

Kepada para peserta, Nusron memberikan semangat dan secara simbolis memberikan buku tabungan. Dia berharap, mereka akan bisa menjadi wirausaha yang akan menopang pertumbuhan ekonomi di desanya.

"Harapan kami, mudah-mudahan program ini sukses sehingga tercipta warga-warga baru eks-TKI bermasalah menjadi warga-warga yang memiliki kekuatan ekonomi," kata Nusron, kepada peserta pelatihan, di  Hotel Bukit Kenari, Parepare, Jumat (2/10/2015).

Nusron menjelaskan, BNP2TKI menyadari besarnya angkatan kerja saat ini tidak diimbangi ketersediaan lapangan pekerjaan di dalam negeri. Hal itulah yang mengakibatkan sebagian masyarakat terpaksa mencari peruntungan ke luar negeri agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dirinya.

Efeknya, lanjut dia, banyak TKI bermasalah di luar negeri dan juga WNI-O yang kemudian dipulangkan oleh pemerintah. Di samping itu, BNP2TKI juga menekankan pentingnya para TKI Purna menjadi produktif dengan modal yang didapatkannya saat bekerja sebagai TKI untuk kemudian dijadikan modal berwirausaha di daerahnya.

Untuk itulah, kata dia, BNP2TKI menggelar pelatihan pemberdayaan terintegrasi secara serentak di puluhan kabupaten/kota yang total pesertanya sebanyak 10.500 orang. Harapannya, baik para TKI-B, TKI Purna, dan WNI-O, bisa mandiri dan berwirausaha.

Pada kunjungan tersebut, Nusron juga melakukan penandatanganan  memorandum of understanding (Mou) antara Kelompok Usaha Bersama TKI, Mitra Lokal LP3AI Parepare, serta pemberian buku tabungan secara simbolis kepada peserta pelatihan.

Sementara di waktu yang sama, di Medan juga telah dilakukan kegiatan serupa. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari kegiatan besar Pemberdayaan Terintegrasi TKI Purna/TKI-B/WNI-O di 55 kabupaten/kota seluruh Indonesia yang merupakan daerah basis kantong TKI. 

"Untuk daerah kabupaten Batubara ini khasnya adalah kain tenun atau Songket. Kami telah gandeng mitra lokal Lembaga Pendidikan Keterampilan Shasya yang merupakan pengrajin tenun songket, lalu Lembaga Keuangan Mikro (LKM) KJKS BMT Qiradh, dan akan kami bentuk dua kelompok usaha TKI dari peserta yang berjumlah 25 orang ini," jelas Rizal, Kasi Pemberdayaan dan Perlindungan BP3TKI Medan.

Turut hadir pada acara pelatihan itu Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Batubara, Yahdi Khoir Harahap, Wakil Ketua Komisi, Ahmad Muktas serta Sekretaris Komisi, Rizki yang mengapresiasi kegiatan ini dan turut memberikan bekal berupa motivasi dan semangat bagi para Peserta pelatihan untuk mampu berubah menjadi sosok yang tangguh, dan berbeda setelah keluar dari pelatihan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com