Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertalite Rambah Lima Provinsi di Sumbagsel

Kompas.com - 06/10/2015, 12:16 WIB
Estu Suryowati

Penulis

LAMPUNG, KOMPAS.com - Sebanyak lima provinsi di Sumatera bagian Selatan (Sumbagsel) kini mulai dapat menikmati varian baru bahan bakar minyak (BBM) produksi PT Pertamina (Persero) yaitu Pertalite. Perluasan pasar dilakukan serentak di lima provinsi yaitu di Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Bengkulu, serta Bangka Belitung.

Peluncuran Pertalite di Sumbagsel berlangsung di SPBU Antasari, Lampung, Selasa (6/10/2015), oleh SVP Marketing and Distribution Pertamina, M. Iskandar.

Iskandar menyampaikan, Pertalite diluncurkan untuk memberikan variasi produk BBM. "Dari hasil survei kita, kita kerjasama dengan Gaikindo dan asosiasi produsen kendaraan bermotor, kita bikin BBM dengan oktan number 90," kata Iskandar.

Sejak pertama kali diluncurkan pada Juli 2015, Pertalite sudah dipasarkan di 134 kabupaten/kota termasuk di Sumbagsel. Iskandar menyampaikan, pada peluncuran pertama, Pertalite dijual di 101 SPBU di Jakarta dan Surabaya.

"Sekarang sudah 1.250 SPBU yang menjual Pertalite. Omzetnya luar biasa. Dari 1.250 SPBU itu sudah 2,8 KL rata-ratanya. Kalau di kota besar rata-rata 10 KL," kata Iskandar.

Menurut Iskandar, hasil uji pasar harus dipercepat karena animo masyarakat sangat besar. Bahkan diproyeksikan, Pertalite ini akan menggeser 30 persen konsumsi Premium.

GM Marketing Operations Region (MOR) II, Herman M Zaini mengatakan, jumlah SPBU di MOR II mencapai 546 SPBU. Sebanyak 167 SPBU diantaranya siap untuk menjual Pertalite, karena fasilitas dispenser mendukung.

"Yang COCO (Milik dan dioperasikan Pertamina) itu 4 SPBU, 2 di Palembang, 1 di Lampung, dan 1 di Jambi," kata Herman.

Herman menuturkan, kehadiran Pertalite diharapkan dapat membuat konsumsi Premium beralih ke Pertalite, dalam jumlah signifikan. Saat ini, setiap hari Pertamina MOR II mendistribusikan 2.200 kiloliter (KL) Premium, dan 60 KL Pertamax. "Makanya, dengan Pertalite ini mudah-mudahan banyak (konsumsi Premium) yang beralih," kata Herman.

Sementara itu, owner SPBU Antasari, Laksmana Surya Jaya mengatakan, pada tahap awal ditargetkan penjualan Pertalite mencapai 1.000 liter per hari. Ke depan dia berharap penjualan Pertalite menembus angka 10.000 liter per hari. "Konsumsi di SPBU sini lebih banyak Premium. Pertamax juga banyak. Dengan adanya Pertalite ini mudah-mudahan konsumen dari Premium beralih ke Pertalite," kata Laksmana.

Dia berharap, sampai akhir tahun ini sebanyak 30 persen konsumsi Premium pindah ke Pertalite. Dan diharapkan tahun depan perpindahan konsumsi tersebut mencapai 50 persen.

Saat ini, penjualan Premium di SPBU Antasari sebanyak 30.000 liter per hari. Sedangkan penjualan Pertamax hanya 2.000 liter per hari, dan solar 10.000 liter per hari. Untuk menjual Pertalite ini, pihak SPBU menyiapkan tiga buah dispenser dengan tangki pendam untuk Pertalite berkapasitas 30.000 liter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com