Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produk Indonesia Diboikot Singapura, Pemerintah Janji Tidak Tinggal Diam

Kompas.com - 19/10/2015, 14:02 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Singapura memutuskan memboikot peredaran produk Indonesia yang terdiri atas kertas kemasan, tisu, pensil warna, hingga kertas catatan tempel dari supermarket.

Penarikan produk itu sebagai sebagai respons atas kebakaran hutan dan lahan di Indonesia.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengungkapkan, pemerintah tak akan tinggal diam dengan persoalan itu.

Pihaknya akan terus menjalin komunikasi secara intens dengan negeri tetangga itu terkait masalah pemboikotan produk Indonesia.

"Apa yang dilakukan Singapura adalah dasar hukum di Singapura tentang masalah polusi. Walau demikian, kami lakukan komunikasi dengan Singapura tentang masalah ini," ujar Retno seusai menghadiri acara Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) di Jakarta, Senin (19/10/2015).

Selain dengan Singapura, Retno juga akan menjalin komunikasi dengan pihak-pihak swasta yang produknya diboikot di negeri singa itu. Bahkan, Menlu mengatakan, pihak-pihak swasta tersebut harus didukung.

"Ekonomi di negara ini bukanlah ekonomi tertutup. Kami berbicara juga apa yang terjadi di suatu negara, diperhatikan, dan dapat respons negara lain. Tentunya ada kewajiban kita untuk sampaikan informasi dan dukungan kepada (investor) swasta kita," kata dia.

Menyangkut masalah hukum di Singapura, Retno mengakui bahwa pemerintah memiliki keterbatasan.

Namun, kata dia, pemerintah tak akan akan tinggal diam dengan aksi boikot produk asal Indonesia tersebut.

Sebelumnya, Dewan Lingkungan Singapura (SEC) memerintahkan penghentian sementara peredaran barang yang diproduksi beberapa perusahaan Indonesia hingga menunggu penyelidikan lebih lanjut.

SEC meminta 16 jaringan supermarket di Singapura untuk berhenti menjual produk yang diboikot tersebut. (Baca: Kabut Asap, Supermarket Singapura Hentikan Penjualan Produk Indonesia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com