Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terima Kasih dan Asa untuk "Zero Cost"

Kompas.com - 19/10/2015, 21:30 WIB
Sri Noviyanti

Penulis


KOMPAS.com – Senyum terlukis di sejumlah wajah itu, Minggu (18/10/2015). Mereka adalah para tenaga kerja Indonesia yang segera diberangkatkan ke Taiwan, tanpa harus lagi mengeluarkan biaya penempatan.

Kesepakatan zero cost antara Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) dan pelaksana penempatan TKI swasta (PPTKIS) menjadi dasar bagi para TKI ini bisa bebas biaya berangkat bekerja ke perusahaan elektronik asal Taiwan, Compaq Manufacturing.

“Terima kasih karena Bapak sudah melakukan perbaikan dalam proses penempatan tenaga kerja Indonesia ke luar negeri,” ujar Warno, seorang TKI asal Madiun, saat berkesempatan berbincang dengan Ketua BNP2TKI Nusron Wahid, siang itu.

Sebelumnya, dua dari 200 TKI yang akan berangkat ke Taiwan tersebut mewakili teman-temannya berterima kasih kepada BNP2TKI. Mereka adalah Lukman (28) dan Jami (36). Selain menyampaikan ucapan terima kasih, kedua TKI ini pun bertutur soal kesepakatan upah yang akan mereka terima di negeri orang.

Dalam perjanjian kerja, tutur Lukmn, gaji yang akan mereka dapat per bulan adalah 2.008 dollar baru Taiwan. Adapun gaji kotor yang bakal mereka terima adalah 28.000 dollar baru Taiwan, setara dengan sekitar Rp 12,04 juta per bulan.

Di tempat kerja, para TKI di perusahaan elektronik tersebut akan bekerja selama lima hari dan mendapatkan libur dua hari. Bila harus bekerja pada jadwal hari libur, mereka akan dihitung lembur.

Adapun Warno menambahkan tujuan ucapan terima kasihnya untuk PT Pademangan Semesta Lestari. Perusahaan ini merupakan Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLKLN) yang telah menjadwalkan penempatan dan keberangkatan rombongannya sesuai jadwal.

“Semoga proses penempatan zero cost ini dapat diikuti oleh PPTKIS lainya agar dapat menerapkan hal yang sama untuk bidang pekerjaan lainya,” kata Warno. Dia pun meminta teman-temannya tak berlaku boros ketika berada di luar negeri. “Berhematlah dan bergaul dengan benar agar ketika kembali ke Indonesia menjadi makmur,” ujar dia.

Saat ini, zero cost baru bisa diterapkan di perusahaan elektronik yang menjadi tujuan kerja para TKI di luar negeri. Tantangannya, TKI harus berkompetisi dan memiliki daya saing dengan sumber daya manusia dari negara lain yang kebanyakan berlatar belakang pendidikan sarjana. "Untuk bersaing dengan negara lain, Indonesia harus meningkatkan kompetensi dan pendidikan calon TKI," ujar Kabag Humas BNP2TKI Haryanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com