Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Pelabuhan Raksasa bersama Ahok, RJ Lino Minta Tidak "Diganggu"

Kompas.com - 20/10/2015, 14:00 WIB
SINGAPURA, KOMPAS.com — PT Pelindo II akan berkongsi dengan BUMD milik Pemprov DKI Jakarta, Jakpro untuk membangun pelabuhan raksasa, yang diberi nama Port of Jakarta.

Direktur Utama Pelindo II RJ Lino menuturkan, pihaknya akan meneken pembentukan perusahaan patungan dengan Jakpro pada awal bulan depan. Rencananya, pelabuhan itu memiliki luas sekitar 2.500 hektar.

Sejauh ini, rencana tersebut telah diberi lampu hijau oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok selaku pemegang saham Jakpro.

Selain Jakpro, perusahaan lain yang juga akan terlibat adalah Port of Rotterdam. Perusahaan asal Belanda ini hanya akan menjadi pemegang saham minoritas.

"Yang penting, kami tidak 'diganggu'. Itu saja. Ini proyek besar dan bernilai miliaran dollar AS," ujarnya, Selasa (20/10/2015).

Menurut Lino, keberadaan pelabuhan raksasa itu akan memberikan dampak yang signifikan terhadap proses lalu lintas barang. Pelindo II berharap pembangunan proyek ini bisa dimulai tahun depan.

Pengembangan Port of Jakarta akan meneruskan terminal JICT yang saat ini telah ada. Selain itu, proyek Port of Jakarta juga akan menambah luasan area terminal yang akan dikembangkan perseroan.

Langkah lain yang juga akan ditempuh adalah mengambil alih saham Kawasan Berikat Nusantara (KBN) untuk menjadi anak usaha dari perusahaan joint venture yang akan diteken.

Lino mengaku tak terlalu memusingkan berbagai sorotan yang diarahkan kepada dirinya. Dia justru berterima kasih karena diberi kesempatan untuk menjelaskan banyak hal kepada masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com