Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rini Soemarno Tak Ingin Revaluasi Aset Membebani BUMN

Kompas.com - 21/10/2015, 12:43 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno tak ingin revaluasi asset 119 BUMN justru membebani perseroan. Karena itu, Rini mengatakan bahwa BUMN akan sangat cermat menghitung revaluasi asetnya nanti.

"Kita akan melakukannya dengan kalkulasi yang tepat sehingga tidak terlalu membebani BUMN itu sendiri," ujar Rini saat berbicara di Forum Chief Financial Officer (CFO) BUMN di Jakarta, Rabu (21/10/2015).

Sebenarnya, rencana revaluasi aset 199 perusahaan BUMN yang saat ini memiliki aset senilai Rp 4.200 trilliun bukan wacana baru. Sejak masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), wacana tersebut sempat mencuat sebelum kembali tenggelam.

Upaya BUMN tersebut "terbentur" dengan pengenaan pajak yang tinggi yakni sebesar 10 persen yakni pajak penghasilan (PPh final). Oleh karena itu, bila pasca revaluasi aset BUMN meningkat maka pajak yang harus dibayar pun semakin besar.

Rini Soemarno sendiri menilai, salah satu poin penting yang saat ini dikaji yaitu pajak revaluasi aset dijadikan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada BUMN sehingga keuangan perusahaan bisa seimbang.

Artinya, BUMN tak perlu membayar pajak revaluasi aset tersebut karena masuk ke dalam PMN.

Dana yang mestinya dibayarkan itu bisa digunakan untuk pengembangan bisnis BUMN sehingga setoran dividen ke negara bisa lebih besar nantinya.

Tahun ini saja, pemerintah berupaya menggolkan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada 25 BUMN sebesar Rp 39,4 triliun untuk membantu pengembangan bisnis.

Namun, DPR RI hanya menyepakati usulan penyertaan modal negara (PMN) kepada 23 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebanyak Rp 34,3 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com