Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Susi: Kapal Pencuri Ikan Pindah ke Timur Indonesia

Kompas.com - 21/10/2015, 17:13 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketatnya pengawasan di perairan barat Indonesia dan aksi penenggelaman yang gencar dilakukan Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti nampaknya membuat kapal-kapal pencuri ikan mulai gentar. “Dari beberapa penyidikan awal, kita melihat beberapa pelaku sudah memindahkan kegiatannya ke wilayah timur Indonesia, karena barat gencar penangkapan,” kata Susi dalam konferensi pers, Rabu (21/10/2015).

Susi menceritakan, berita terbaru yang ia dapat dari media adalah dua kapal asing memasuki wilayah perairan selatan Nusa Tenggara Timur (NTT), kemarin Selasa (20/10/2015). Ketika nelayan lokal mencoba menghalau dua kapal asing itu, nelayan lokal NTT justru memetik buah ancaman. “Mereka mengancam akan menabrak kapal kami, jika terus mengejar mereka,” kata Susi menirukan ungkapan nelayan lokal NTT.

Susi mengatakan, aksi pengejaran dua kapal asing yang dilakukan nelayan lokal tersebut terekam dalam sebuah video yang dikirimkan nelayan lokal NTT kepada media. Dalam pengejarannya, nelayan lokal NTT menggunakan kapal kecil. Sementara itu, kapal asing yang mereka kejar berawak Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Filipina.

Mendengar pemberitaan dari media, Susi mengaku belum bisa menindaklanjuti lantaran belum melihat sendiri video aksi pengejaran kapal pencuri ikan. “Tapi beberapa minggu lalu saya bilang, kapal eks Thailand maupun China maupun lainnya memang banyak bersembunyi di Papua Niugini dan Timor Leste,” ucap Susi.

Pada malam hari, kapal-kapal pencuri ikan ini beraksi memasuki wilayah perairan Indonesia. Susi mengatakan, pihaknya segera akan meminta TNI Angkatan Laut untuk mengirim KRI di perbatasan Timor Leste dan Papua Niugini. “Mungkin suratnya harus segera dibuat, karena ini sedang musim tangkap besar dan bagus di selatan NTT,” pungkas Susi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com