Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Ganjalan Hambat Potensi Bisnis Industri Udang Nasional

Kompas.com - 22/10/2015, 19:26 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Potensi bisnis industri udang nasional dinilai cukup besar seiring dengan bergulirnya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Akan tetapi, ada sejumlah hambatan yang dihadapi oleh industri udang Tanah Air, yakni rendahnya tingkat penerapan teknologi, pembangunan infrastruktur yang tidak merataserta kurangnya integrasi antara pemroses di hilir dan petambak di hulu.

Konsultan Ipsos Consulting Indonesia Juanri, menuturkan dengan iklim tropis yang hangat dan garis pantai sepanjang 81.000 km, Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang sangat tinggi di sektor budidaya perairan, khususnya industri udang.

"Agar tetap kompetitif, budidaya perairan di Indonesia harus mengadopsi peralatan dan teknik produksi yang modern. Namun, mayoritas pelaku budidaya perairan terdiri dari industri rumah tangga yang mungkin tidak memiliki modal dan keterampilan yang memadai untuk memodernisasi teknik pertanian mereka," ujarnya dalam keterangan pers, Kamis (22/10/2015).

Menurut Juanri, kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah diperlukan untuk mempercepat modernisasi di sektor budidaya perairan di Indonesia. Bagaimanapun, ketersediaan bantuan keuangan dan teknis untuk para petambak ini masih menjadi pekerjaan yang tidak mudah.

Sementara itu, Country Manager Ipsos Consulting Domy Halim mengatakan petambak yang berada jauh dari pusat perdagangan harus mengatasi tantangan logistik yang lebih besar untuk mendistribusikan produk mereka.

Adapun Sekretaris Jenderal Shrimp Club Indonesia (SCI), Andi Tamsil menyampaikan, bahkan di Jawa Timur sebagai daerah paling produktif penghasil udang pun masih mengalami kesulitan pasokan listrik.

"Bagi petambak udang disana, pasokan listrik yang bermasalah dari PLN membuat mereka harus mengeluarkan biaya lebih banyak bila harus menggunakan genset," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perusahaan Asal Singapura Jadi Investor Pertama KIT Batang Tahun Ini

Perusahaan Asal Singapura Jadi Investor Pertama KIT Batang Tahun Ini

Whats New
Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Whats New
Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com