Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Resmi Luncurkan Elpiji 5,5 Kilogram

Kompas.com - 23/10/2015, 16:48 WIB
Antonius Googie

Penulis

JAKARTA,KOMPAS.com  PT Pertamina (Persero) resmi meluncurkan Bright Gas. Elpiji dengan kemasan berukuran 5,5 kilogram ini dibanderol dengan harga jual promo di luar biaya antar sebesar Rp 62.000 per tabung.

"Peluncuran Bright Gas 5,5 kilogram akan menjadi satu solusi yang cocok bagi keluarga konsumen yang menbutuhkan kemasan lebih ringan dan praktis, serta dengan harga yang sangat terjangkau. Selain itu, Bright Gas ini ditujukan bagi ibu rumah tangga atau keluarga kecil maupun penghuni apartemen," kata Ahmad Bambang, Jumat (23/10/2015), di sela-sela peluncuran Bright Gas 5,5 kilogram di Epicentrum Mall Kuningan, Jakarta Selatan.

Bright Gas 5,5 kilogram ini menjadi varian baru yang akan melengkapi kemasan yang sebelumnya ada di pasar, yaitu elpiji 12 kilogram. 

Bright Gas juga memberikan tiga kelebihan bagi konsumen. Pertama, lebih aman dengan fitur katup ganda yang mengadopsi teknologi Double Spindle Valve System (DSVS) sehingga dua kali lebih aman dan dokumen-dokumen berharga lainnya.

Untuk pemasaran, Bambang mengatakan, gas 5,5 kilogram ini akan dipasarkan di seluruh wilayah Jabodetabek di agen elpiji Pertamina, 54 SPBU, dan 150 outlet Indomaret.

"Awal 2016 nanti akan dipasarkan di Jawa dan Bali," ungkapnya.

"Dengan demikian, konsumen pengguna Bright Gas 5,5 kilogram ini dapat merasakan jaminan kenyamanan memasak di rumah maupun apartemennya karena dilengkapi dengan fitur keamanan dan bebas dari pengoplosan ataupun kurang isi," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com