Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Karyawan PT KAI Jajal Kereta Cepat China

Kompas.com - 25/10/2015, 16:33 WIB
BEIJING, KOMPAS.com - Sebanyak 64 karyawan PT Kereta Api Indonesia merasakan pengalaman menjajal kereta cepat Tiongkok atau China Railways Highspeed (CRH) dari Beijing ke Tianjin dan kembali lagi ke Beijing, Sabtu (24/10/2015) sore.

Jarak antara Beijing dan Tianjin 115 kilometer, tidak berbeda jauh dengan jarak Jakarta-Bandung. Pemerintah Indonesia baru saja menjatuhkan pilihan pada Tiongkok untuk mengerjakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang rencananya mulai dibangun pada 2016.

"Nantinya kereta cepat Jakarta-Bandung sama seperti Beijing-Tianjin dengan jarak sekitar 120 kilometer sampai 150 kilometer. Harapannya kereta cepat Jakarta-Bandung akan seperti ini," kata Executive Vice President Daerah Operasi 8 Surabaya Wiwiek Widajanti seperti dikutip Antara News.

Kereta cepat C2231 yang ditumpangi rombongan PT KAI melaju hingga kecepatan 292 kilometer per jam sehingga hanya membutuhkan waktu 28 menit tiba di Tianjin. Setiap penumpang membayar tiket 54,5 Yuan.

Kereta cepat yang pertama kali dioperasikan pada tahun 2008 Itu sebenarnya memiliki kemampuan kecepatan maksimum sebesar 350 kilometer per jam.

Kereta tersebut hanya singgah sekali di stasiun Wuqing.

Selain efisiensi waktu, Wiwiek juga memuji pelayanan di stasiun.

"Dari awal kami juga mau melihat bagaimana pelayanan kepada penggunanya. Budaya kerja pegawainya luar biasa. Semua sudah sesuai dengan SOP, tidak perlu diawasi atasan," tutur Wiwiek.

Ia menambahkan, stasiun di Tiongkok sudah terkoneksi antara moda yang satu dengan moda lainnya misalnya subway, kereta cepat, bahkan bus.

"Dengan begitu memudahkan orang pindah dari satu moda ke moda lain. Kita belum seperti itu," ujar Wiwiek.

"Dari sini kita belajar pada Tiongkok untuk sisi pelayanan, stasiun, moda transportasi, dan kebersihan," tambahnya.

Sebelumnya, rombongan yang melakukan studi banding ke Beijing dan Shanghai, Tiongkok dalam program "Melihat China Dalam Perspektif Perkeretaapian" itu juga menggunakan layanan komuter (Subway) dari Stasiun Caishikou ke Beijing South Railway Station pada hari yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com