Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Aset Anti Terpeleset

Kompas.com - 26/10/2015, 06:07 WIB
Oleh Jazak Yus Afriansyah
@jazakYA

KOMPAS.com - Pada kondisi yang serba sulit seperti saat ini, kami temukan banyak sekali rekan dan sahabat kami yang terpaksa harus berjibaku dengan tantangan yang sebelumnya tidak pernah mereka inginkan. Bahkan membayangkannya pun mereka tidak sudi.

Tetapi inilah kenyataan hidup yang harus dihadapi. Bagaimanapun sulitnya keadaan ekonomi yang melanda Indonesia akhir-akhir ini, merupakan episode kehidupan yang mesti kita terima dan rasakan. Meskipun pasti tidak kita harapkan yaitu terdampak kondisi yang masih memprihatinkan ini.

Siapapun Anda, apakah seorang pengusaha, karyawan atau profesional, Anda bukanlah yang pertama dan bukan satu-satunya yang harus terpeleset jatuh akibat kondisi makro ekonomi yang memang buruk.  Kehilangan pekerjaan, menurunnya penjualan, atau berkurangnya omzet.

Lantas, apa yang harus kita siapkan agar pada saat ini dan masa yang akan datang, kita selalu dalam kondisi siap dan siaga, khususnya menghadapi aneka tantangan hidup yang silih berganti? Agar meskipun terpeleset cepat bangkit kembali.

Berikut kami sajikan, beberapa aset yang wajib segera kita upayakan sebagai jaring pengaman untuk memastikan kita tidak mudah terpeleset jatuh, atau meski harus jatuh Anda akan mudah menghadapinya.

Kita mulai dari Aset Pertama, yaitu Aset Intelektual yang terdiri dari Pengetahuan, Keahlian dan Pengalaman, saya yakin kita semua memilikinya, namun sayang jarang diantara kita yang tahu bagaimana memaksimalkan aset tersebut sehingga mampu menghasilkan income.

Cara termudah adalah dengan mengemas Aset Intelektual ini menjadi sesuatu yang nyata dan bisa dirasakan banyak orang, seperti dibukukan, didokumentasikan, dibuat standar, atau dipatenkan.

Contoh sederhana tentang Aset ini, ada rekan kami yang sukses mendulang rupiah dengan hanya menulis kembali pengalaman pahit di perantauan.

Menuju Aset Kedua, yaitu Aset Sosial yang berupa persaudaraan, pertemanan, persahabatan, dan jaringan professional yang kita miliki. Aset ini dalam istilah marketing dikenal sebagai captive market atau pangsa pasar yang sudah jelas kapasitasnya.

Lalu apa bukti Aset Sosial ini sangat bermanfaat? Ingat anjuran mulia bahwa salah satu faedah menyambung tali silaturahmi adalah memperbanyak rezeki. Pada kondisi yang sangat sulit, merekalah orang yang paling mungkin kita mintai pertolongan. Maka miliki dan rawatlah aset ini dengan terus menerus menjaga hubungan baik dengan mereka.

Berikutnya Aset Ketiga, yaitu Aset Finansial atau keuangan, sudah pasti aset ini hukumnya wajib kita upayakan sejak dini, sebelum semuanya terlambat. Pada kondisi terjatuh kita sangat memerlukan aliran uang tunai untuk membiayai kebutuhan pokok hidup yang sangat penting dan tak tergantikan.

Anjuran para ahli perencana keuangan adalah, kita harus disiplin untuk menyisihkan minimal 20 persen dari penghasilan untuk ditabung. Jadi ingat! Menyisihkan, bukan menyisakan. Artinya begitu kita menerima gaji atau income, maka segera sisihkan untuk ditabung dan jangan disentuh.

Karena jika tidak, maka kita akan memilih untuk menyisakan itu artinya uang tersebut telah dibelanjakan terlebih dahulu, umumnya setelah belanja jarang ada yang tersisa, betul kan?

Sekarang kita menuju Aset Keempat, yaitu Aset Digital, inilah aset terbaru abad 21 yang sekarang semakin hot dibicarakan dan terbukti ampuh.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com