Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cabut Subsidi, PLN Belum Janjikan Laba

Kompas.com - 02/11/2015, 12:13 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - PT Perusahaan Listrik Nasional (PLN) menyebut ada tiga strategi yang mampu mendorong kinerja perusahaan ini menjadi lebih baik pada 2015 maupun 2016.

Salah satunya adalah pengurangan subsidi listrik, lalu memberikan diskon tarif listrik hingga 40 persen, dan terakhir adalah adanya kepastian Penyertaan Modal Negara (PMN) Rp 10 triliun.

Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengungkapkan, ada sekitar 27 juta masyarakat yang tidak berhak mendapatkan subsidi tahun depan. Dengan demikian PLN akan mengurangi subsidi 27 juta masyarakat itu.

Alhasil pemerintah tak perlu menggelontorkan subsidi listrik sekitar Rp 30 triliun pada tahun ini, dan rencananya sekitar Rp 30 triliun lagi pada tahun depan. Artinya dalam dua tahun PLN sudah menghemat subsidi Rp 60 triliun.

Ini dengan asumsi pengurangan subsidi juga dilakukan bagi pelanggan listrik rumah tangga dengan daya 900 Watt pada tahun depan. Karena beban berkurang, Sofyan bilang, pemerintah bisa memakainya untuk proyek lain.

Tak hanya itu, dengan strategi ini Sofyan memperkirakan PLN sudah bisa mencetak laba operasional. Namun ia belum bisa memastikan untuk bisa mencatatkan laba bersih lantaran sangat tergantung pada pergerakan kurs rupiah terhadap dollar AS.

"Semua tergantung kurs, kalau laba operasional sudah positif," kata Sofyan, akhir pekan lalu.

Selain mencabut subsidi, diskon tarif 40 persen mulai 1 November 2015 bagi pelanggan industri, juga bisa dalam memperbaiki kinerja.

Menurut hitungan PLN, sebenarnya selama ini penggunaan listrik pada pukul 23.00-08.00 turun drastis lantaran penggunaan listrik oleh perumahan dan perkantoran berkurang.

Dengan pemakaian listrik yang rendah, PLN pun menjual listrik tersebut kepada industri dengan harga yang murah.  Nah, dengan adanya diskon maka industri akan mulai mengalihkan produksinya pada malam hari sampai pagi hari itu.

"Jadi sebenarnya itu bukan rugi, tapi pendapatan bagi PLN," kata dia.

Hanya saja Sofyan belum memiliki perincian hitungan berapa besar pendapatan yang bisa didapat PLN dengan strategi diskon tersebut.

Maklum, hingga saat ini baru beberapa perusahaan saja yang berminat menggunakan diskon tarif 40 persen tersebut yang mulai berlaku pada 1 November 2015.

Beberapa perusahaan tersebut bergerak di industri berat, seperti industri baja.

PLN berharap industri garmen atau tekstil dan industri besar lainnya segera mengikuti program diskon tarif tersebut pada Januari tahun depan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com