Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantu Menteri Susi, BIN Siap Turun Tangan

Kompas.com - 02/11/2015, 16:48 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setahun Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti, para pelaku illegal fishing belum juga kapok. Buktinya, baru-baru ini Susi kembali menenggelamkan 6 kapal Vietnam yang kedapatan maling ikan di perairan Indonesia.

Badan Intelijen Negara (BIN) pun siap turun tangan membantu Susi. BIN akan memberikan bantuan untuk menangkal para pelaku illegal fishing itu.

"Bantuanya data-data intelejen apa yang kita miliki. Di daerah kan ada BIN daerah kan. Itu yang akan kita manfaatkan," ujar Kepala BIN Sutiyoso saat ditemui di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Senin (2/10/2015).

Menurut Sutiyoso, menangkal para pelaku illegal fishing memang bukan pekerjaan mudah. Hal tersebut disebabkan luas wilayah Indonesia yang sangat luas.

Para pelaku illegal fishing, ucap dia, bisa masuk melalui titik mana saja. Namun meski begitu, BIN meyakini ada jalur-jalur tradisonal yang biasa digunakan lelah para pelaku illegal fishing tersebut.

"Jutaan titik bisa diterobos kan. Tapi kan ada rute klasik mereka. Dari Filipina ini, dari Thailand ini. Itu yang harus kita tutup. Nah kalau menerobos ke dalam karena kelengahan atau ketidakmampuan, harus dipatroli," kata Sutiyoso.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 115 Tahun 2015 tentang Satgas Pemberantasan Illegal Fishing.

Susi sendiri ditunjuk sebagai ketua Satgas tersebut. Kata Susi, Perpres itu merupakan upaya pemerintah untuk melakukan penegakan hukum yang tegas terhadap kejahatan illegal fishing di perairan Indonesia.

Satgas melibatkan KKP, TNI AL, Polri, Kejagung, Bakamla, dan institusi lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com