Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Siap Pasok 100 Persen Kebutuhan Sawit Dunia

Kompas.com - 04/11/2015, 14:24 WIB

KOMPAS.com - Menurut Kepala Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit (BPDPS) Bayu Krishnamukti, Indonesia siap memasok 100 persen kebutuhan sawit dunia. Saat ini, penyerapan minyak sawit global mencapai 6 juta ton.

Informasi ini mengemuka dalam acara Paris Dialog pada Senin (2/11/2015) lalu. Adalah BPDPS dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Perancis yang menjadi penyelenggara kegiatan tersebut.

Sementara, di dalam kegiatan itu, muncul juga tawaran dari French Alliance for Sustainable Palm Oil untuk aktif melakukan sosialisasi upaya Indonesia melakukan pencegahan dan pemadaman kebakaran lahan untuk peningkatan pasokan minyak sawit ke pasar Eropa.

Sesuai hasil kesepakatan dalam acara konferensi EPOC 2015 di Milan, Itali akhir Oktober lalu yang menyatakan bahwa memboikot dan mengganti sawit Indonesia bukan suatu alternatif yang baik bagi pasokan bahan makanan di Eropa dan bahkan berpotensi lebih besar bagi kerusakan lingkungan, pasar Eropa lebih menghendaki Indonesia meningkatkan pasokan  minyak sawit yang bersertifikat.

Dalam dialog tersebut, antara lain, Bayu juga memaparkan upaya Indonesia dalam penangan kebakaran lahan yang telah merugikan lebih dari 56 juta penduduk Indonesia, menimbulkan korban meninggal, serta kerugian potensi ekonomi lebih dari Rp 2 triliun.
 
Mitra

Menurut Bayu, Indonesia membutuhkan mitra Eropa yang memunyai teknologi dan kemampuan untuk melakukan pencegahan kebakaran, pengelolaan lahan gambut, pemindaian satelit terhadap potensi kebakaran maupun sistem praktik bisnis yang bisa meningkatkan kesinambungan bisnis sawit di Indonesia. "Saat ini Indonesia  membutuhkan partner-partner tersebut dan BPDPS siap menginisiasikan kerja sama tersebut sebagai upaya memperbesar pasokan sawit indonesia dipasar global khususnya Eropa" ungkap Bayu.

Di sisi lain, pasar Eropa saat ini juga sangat membutuhkan pasokan data informasi yang akurat dan rutin dari pemerintah Indonesia dan pelaku industri dalam melakukan pencegahan dan pemadaman kebakaran lahan. Kebutuhan itu nanti disosialisasikan kepada para pengguna sawit untuk menghindari pemboikotan.

Presiden French Alliance for Sustainable Palm Oil, Guillaume Reveilhac, dalam kesempatan itu menyatakan siap menjadi mitra konstruktif bagi sawit indonesia. Meskipun pasar Eropa memahami situasi kebakaran lahan yang diperparah oleh gejala El-Nino dan terjadi di seluruh belahan dunia, Indonesia perlu menyampaikan rencana-rencana dan komitmennya terhadap pencegahan kebakaran lahan agar tidak terjadi di tahun depan. "Kami sangat terkendala dengan minimnya informasi yang bisa disampaikan kepada para pemangku kepentingan sawit di Eropa" ungkap Guillaume.

Dalam dialog yang dihadiri belasan pemangku kepentingan di Eropa, Sekretaris Jendral Gabungan Pengusaha Sawit Indonesia (Gapki) Togar Sitanggang juga menyampaikan kesiapannya berbagi informasi tentang upaya pelaku sawit di Indonesia dalam melakukan pencegahan kebakaran lahan. "Pasar Eropa perlu tahu bahwa kontribusi sawit terhadap kebakaran lahan di Indonesia sangatlah kecil dan terjadi hanya di sekitar perkebunan sawit" tutur Togar.

Dialog yang dihadiri oleh Duta Besar Indonesia untuk Perancis Hotmangaradja Pandjaitan menyepakati untuk lebih intensif melakukan dialog dan pertukaran informasi rutin antara pengguna sawit di Eropa dengan pihak Indonesia. Salah satunya, memanfaatkan forum UNFCC COP 21 yang akan diselenggarakan di Paris awal Desember 2015 tempat sawit Indonesia akan menggelar tiga sesi dialog di paviliun Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com