Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marwan Jafar : Polisi dan Jaksa Tidak Usah Menakut-nakuti Kepala Desa

Kompas.com - 06/11/2015, 17:38 WIB
Kontributor Demak, Ari Widodo

Penulis

DEMAK,KOMPAS.com – Aparat penegak hukum, baik kepolisian maupun kejaksaan diminta tidak mencampuri permasalahan yang menyangkut penyaluran dana desa tahap awal. Menurut Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Marwan Jafar, periode penyaluran dana desa tahap pertama sudah terserap seratus persen. Akan tetapi, banyak pihak desa yang tidak memahami aturannya. Praktik di lapangan,  penyerapan dana desa yang semestinya difokuskan untuk pembangunan infrastruktur desa tersebut, ternyata malah digunakan untuk pembangunan kantor desa. “ Jaksa dan polisi tidak boleh mencari-cari masalah atau kasus yang menyangkut tentang penyaluran dana desa, terutama penyerapan tahap pertama ini,” kata Marwan Jafar dalam kunjungan kerjanya di Demak, Jumat (6/11/2015).

Marwan menambahkan, bagi desa yang sudah terlanjur menggunakan dana desa untuk pemabangunan kantor desa, hal itu tidak perlu dipermasalahkan asalkan dapat mempertanggungjawabkannya dengan benar. “Sepanjang tidak ada penyelewengan,kepala desa jangan ditakut-takuti, kecuali dana desa itu dicuri atau ada penyelewengan wajib ditindak tegas,” imbuh Marwan.

Untuk mengantisipasi agar dana desa tidak diselewengkan, lanjut Marwan, kementerian telah memiliki kelompok kerja  (pokja) yang akan mengevaluasi , mengawasi, sekaligus proses seluruh penggunaan dana desa. Selain itu, kementrian juga sudah meluncurkan eks petugas PNPM yang juga akan mengawasi penggunaan dana desa itu. Para pendamping desa juga akan mengawasi penggunaan dana desa, membantu membuat program desa, sekaligus juga membantu menyusun pelaporan dana desa. “Masyarakat juga harus mengawasi. Peran BPD juga sangat penting untuk ikut mengawasi dana desa,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com