Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raup Rp 60 Juta per Bulan, Pengusaha "Laundry" Itu Ternyata Mantan TKI

Kompas.com - 09/11/2015, 20:55 WIB
KOMPAS.com - Nurchaeti mengaku pernah bekerja sebagai TKI di Singapura selama tiga tahun. Titi, demikian panggilan akrabnya, kini menjadi bisnis binatu dengan omzet Rp 60 juta per bulan.

Kisah itu dituturkan Titi ketika dijumpai di rumah produksinya di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, Selasa (9/11/2015). Dia penuh semangat mengisahkan keberhasilannya itu dan tidak melupakan peran penting Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).

Peran penting BNP2TKI itu adalah ketika Titi akan menentukan bekerja ke luar negeri dan diberikan informasi dengan benar. Dia juga mendapatkan pelayanan yang baik dari BNP2TKI sehingga tidak terjebak oleh sponsor atau calo tenaga kerja ke luar negeri.

"Sebelum bekerja ke luar negeri kita harus tahu prosedur yang sebenarnya agar tidak menjadi korban penipuan calo atau sponsor," ujar Titi.

Titi melanjutkan, selama bekerja di luar negeri seorang TKI harus disiplin menabung. Mereka harus punya target dengan tabungan yang dimilikinya.

"Sekaligus merencanakan pemanfaatan tabungan itu untuk berwirausaha. Jangan lupa juga, setelah kembali di Indonesia harus memulai apa yang pernah direncanakan untuk usahanya," kata Titi.

"Paling tidak kita harus bekerja dengan disiplin seperti pada kita bekerja menjadi TKI setelah di Tanah Air sendiri," tambahnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi di tempat kerjanya, Gatot Hermawan, Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI (BPTKI Jakarta) membenarkan bahwa Nurchaeti adalah TKI purna yang pernah menjadi peserta Bimbingan Teknis Pemberdayaan Peningkatan Kapabilitas TKI Purna tahun 2014. Titi berhasil mengeluti bisnis binatu dan makanan ringan keripik pisang dengan omset Rp 60 juta per bulan.

"Titi menyatakan siap untuk memberikan pendampingan terhadapa sesama teman teman TKI purna yang ingin membuka usaha," ujar Gatot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com