"Masyarakat kita belum seperti Singapura dan China. Sebagian menganggap bursa saham itu hanya untuk masyarakat tertentu atau mungkin ditafsirkan berbahaya karena ada spekulasi," kata Kalla.
Ia berharap kampanye "Yuk Nabung Saham" dapat menarik minat minat masyarakat untuk mulai berinvestasi dengan membeli saham secara rutin dan berkala.
"Berbicara tentang bursa tentu mempunyai makna yang juga bukan hanya mengumpulkan dana, tapi menciptakan kepemlikan bersama dan juga menciptakan keadilan agar dunia usaha hasilnya bukan hanya dinikmati pemiliknya tapi masyarakat luas dengan go public," kata JK.