Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin "Kepret" Mafia Migas, Rizal Ramli Minta Audit Petral Dibawa ke Ranah Hukum

Kompas.com - 12/11/2015, 21:15 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Audit investigasi terhadap Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) dan anak usahanya telah rampung.

Satu dari tiga temuan auditor forensik ternyata menyebabkan inefisiensi pengadaan minyak mentah dan produk minyak.

Pertamina menyebutkan, temuan tersebut yakni adanya intervensi dari pihak luar atau eksternal terhadap Petral.

Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli yang membawahkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tak banyak komentar ihwal hasil audit itu.

Hanya saja, dia menginginkan agar ada kejelasan siapa pihak luar yang melakukan intervensi pada Petral berdasarkan audit tersebut.

"Bawa ke proses hukum deh biar jelas," ujar Rizal di Kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta, Kamis (12/11/2015).

Sementara itu, Pertamina sendiri mengakui keterbukaannya kepada publik terkait siapa lakon mafia dalam pengadaan minyak mentah dan produk minyak di Petral terkendala batas kewenangan.

Audit forensik Petral yang dilakukan mulai dari 1 Juli 2015 sampai Oktober 2015 menemukan beberapa temuan yang meliputi inefisiensi rantai suplai yang meningkatkan risiko mahalnya harga minyak mentah dan produk.

Hal itu disebabkan kebijakan Petral dalam proses pengadaan, kebocoran informasi rahasia, dan pengaruh pihak eksternal.

“Mengenai siapa, kami tidak memiliki kewenangan untuk lakukan itu. Soal pejabat tidak disebutkan (dalam laporan audit) ada pejabat pemerintah atau yang lainnya yang terlibat,” kata Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto.

Meski begitu, tek tertutup kemungkinan Pertamina mengungkap pihak-pihak ketiga yang mengintervensi Petral. Namun, hal itu baru akan dilakukan bila sudah ada kesimpulan atau keputusan dari pihak yang berwenang atau penegak hukum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com