Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menatap Era Pasar Saham yang Membumi...

Kompas.com - 13/11/2015, 12:37 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Investasi saham memang identik dengan masyarakat kelas atas. Namun, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama sedang memupuk era baru. Era dimana semua kalangan masyarakat bisa mencicipi investasi saham dengan begitu mudahnya. Bursa Efek membumi.

Ketua Dewan Komisaris OJK Muliaman D. Hadad bahkan punya keinginan agar terciptanya suatu pola atau budaya baru di perusahaan-perusahaan untuk mendukung pengambangan pasar saham.

"Kita ingin perusahaan-perusahaan itu kalau kasih bonus (ke karyawan), bayarnya pakai saham saja. Jadi nanti akan banyak tuh tabungan-tabungan. Kan banyak tuh perusahaan yang sudah go public," ujar Muliaman saat ditemui di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (12/11/2015).

Saat ini pola atau budaya baru yang dimaksud Muliaman sudah mulai dilakukan. Coba tengok bagimana PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) alias Sritex membuka rekening efek bagi 10.000 karyawannya. Para karyawan ini diberi bonus perusahaan berupa saham perusahaan itu sendiri.

Hal tersebut menjadi salah satu inisiatif penting yang perlu terus disosialisasikan sebagai upaya menciptakan era baru pasar modal.

Muliaman sendiri memuji inisiatif yang dilakukan Sritex itu.  Manfaatnya, ucap dia, tak hanya bagi pasar modal dan karyawan saja, tetapi perusahaan pun akan mendapatkan manfaat sebab karyawan akan merasa memiliki perusahaan.

"Kemarin sudah dimulai dengan Sritex. Dia itu kalau kasih bonus ke karyawan, karyawan di kasih saham. Jadi karyawan juga jadi memiliki perusahaan," kata Muliaman.

Saat ini, kepemilikan saham asing yang tercacat BEI masih terbilang tinggi, yakni sebesar 65 persen. Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla menganggap perlu adanya sinergi antara sejumlah otoritas terkait, untuk meningkatkan partisipasi masyarakat menanamkan modalnya di pasar saham.

Data di OJK per 2013 menunjukan tingkat pemahaman (literasi) masyarakat Indonesia yang terhadap pasar modal dan produk pasar modal masih sangat rendah.

Dibandingkan tingkat literasi industri jasa keuangannya lainya, pasar modal menempati tempat paling buncit. Aktivitas investor di pasar modal pun masih relatif rendah.

Per September 2015, jumlah investor aktif di Indonesia per tahun hanya 30 persen atau sekitar 125.000 SID (single investor identification) dari jumlah total investor di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com