Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Defisit Transaksi Berjalan Kuartal III 2015 4 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 13/11/2015, 21:40 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) melaporkan defisit transaksi berjalan dalam Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal III 2015 mencapai 4 miliar dollar AS atau 1,86 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Angka ini lebih baik dibandingkan defisit di kuartal II 2015 sebesar 4,2 miliar dollar AS atau 1,95 persen dari PDB.

"Perbaikan kinerja transaksi berjalan tersebut terutama ditopang oleh perbaikan neraca perdagangan nonmigas akibat penurunan impor yang relatif tajam (18,2 persen year on year) seiring masih terbatasnya permintaan domestik," kata Deputi Direktur Departemen Komunikasi BI Junanto Herdiawan, Jumat (13/11/2015).

Sementara itu, neraca perdagangan migas mencatat defisit yang relatif sama dengan triwulan sebelumnya karena penurunan surplus yang terjadi pada neraca perdagangan gas terkompensasi oleh penurunan defisit pada neraca perdagangan minyak.

Perbaikan kinerja transaksi berjalan juga didukung oleh penurunan defisit neraca jasa karena menurunnya impor jasa pengangkutan (freight) seiring penurunan impor barang dan meningkatnya surplus jasa perjalanan (travel) yang juga seiring naiknya jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia.

Surplus transaksi modal dan finansial pada kuartal III 2015 tercatat sebesar 1,2 miliar dollar AS, lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada kuartal II 2015 sebesar 2,2 miliar dollar AS maupun kuartal III 2014 sebesar 14,7 miliar dollar AS.

Penurunan surplus tersebut terutama karena investasi portofolio yang mengalami defisit dan menurunnya surplus investasi langsung.

"Dalam jangka menengah-panjang, BI meyakini kinerja NPI akan semakin sehat didukung bauran kebijakan moneter dan makroprudensial, serta penguatan koordinasi kebijakan dengan pemerintah dalam mendorong percepatan reformasi struktural, termasuk melalui implementasi berbagai paket kebijakan ekonomi," ungkap Junanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com