Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ASII: Kita Belum Ada Rencana Mengakuisisi Penuh Bank Permata

Kompas.com - 16/11/2015, 14:54 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain otomotif,  PT Astra International Tbk (ASII) memiliki lini bisnis lainnya, mulai sektor pertambangan, alat berat, infrastruktur, agribisnis, hingga jasa keuangan.

Di sektor jasa keuangan, salah satu anak perusahaan ASII adalah PT Bank Permata Tbk (BNLI). Saat ini, porsi kepemilikan saham ASII di Bank Permata sudah hampir mencapai separuhnya.

Akan tetapi, pihak perseroan mengaku tidak memiliki niat untuk menguasai 100 persen saham Bank Permata. Pasalnya, kinerja dan hubungan kerjasama dengan para pemegang saham lainnya sudah cukup baik.

"Joint venture di Bank Permata selama ini kerjasama kita baik. Kita belum ada rencana untuk mengakuisisi penuh Bank Permata," ujar Direktur ASII Gunawan Geniusahardja usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) ASII di Jakarta, Senin (16/11/2015).

Bank Permata, yang 44,6 persen sahamnya dimiliki oleh Perseroan, mencatat penurunan laba bersih sebesar 24 persen menjadi Rp 938 miliar pada kuartal III 2015. Penurunan laba bersih ini seiring dengan meningkatnya cadangan kerugian atas pinjaman yang diberikan.

Terkait kekhawatiran soal rencana bank sentral Amerika Serikat atau The Fed untuk menaikkan suku bunga, Gunawan memandang bahwa rencana kenaikan tersebut sudah terdengar cukup lama.

Selama ini, prediksi kenaikan suku bunga The Fed terjadi pada bulan Desember 2015 mendatang. Akan tetapi, lanjut Gunawan, rencana kenaikan suku bunga The Fed sudah dipertimbangkan dengan baik oleh pasar. Sehingga, dampak kenaikan ini diprediksi tidak akan banyak terpengaruh kepada pasar.

"Kalau seandainya dilaksanakan akhir tahun, sesuai angka prediksi, maka menurut saya pasar sudah menyesuaikan itu dengan baik. Kalau misalnya naik 25 basis poin, pasar sudah menyesuaikan sehingga tidak terlalu terpengaruh dengan kenaikan itu," ucap Gunawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com