Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BKPM: Industri Jamu Diincar Investor Asing

Kompas.com - 20/11/2015, 14:29 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Koordinasi penanaman Modal (BKPM) mencatat banyak investor asing yang tertarik untuk berinvestasi pada industri jamu.

Kepala Badan Korodinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menyatakan banyak yang mengusulkan agar bidang usaha yang berkaitan dengan obat tradisional terbuka untuk asing.

Usulan tersebut menjadi indikator minat pemodal asing untuk menanamkan dananya di sektor industri jamu.

“Ada argumentasi bahwa dibukanya investasi sektor ini untuk asing akan membawa teknologi baru pengolahan obat tradisional ke Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (20/11).

Mengacu pada Perpres 39 Tahun 2014, bidang usaha terkait industri obat tradisional tertutup bagi asing.

Meskipun masih tertutup, Franky menyadari bahwa pelaku usaha yang sejauh ini menggeluti sektor jamu pasti memiliki pemikiran tersendiri terhadap perkembangan industri yang telah mereka geluti.

“Kami akan mendiskusikan usulan tersebut dengan kementerian teknis lainnya dengan memperhatikan masukan pemangku kepentingan lainnya,” kata Franky.

Adapun instansi teknis yang terkait dengan industri obat tradisional ini cukup beragam. Mulai dari Kementerian Pertanian, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perindustri hingga juga Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Berdasarkan data BKPM, sepanjang tahun 2010-Oktober 2015 terdapat rencana investasi PMDN yang masuk untuk sektor farmasi sebesar Rp 12,2 triliun.

Jumlah itu terdiri dari industri bahan baku obat Rp 2,1 triliun dan industri obat jadi Rp 10,1 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

Whats New
BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com