Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PDI-P: Presdir Freeport Diduga Gunakan Cara Intelijen untuk Renegosiasi Kontrak

Kompas.com - 22/11/2015, 15:48 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin diduga menggunakan keahliannya dalam bidang intelijen dalam memuluskan renegosiasi kontrak Freeport.

Maroef sebelumnya pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).

"Saya berharap Komisi I DPR memanggil Maroef sebagai mantan Wakil Kepala BIN. Apakah dia menggunakan model jaringan BIN?" ujar anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDI-P Effendi Simbolon dalam diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (22/11/2015).

Menurut Effendi, ada pihak-pihak yang menyebut bahwa rekaman pembicaraan Maroef dengan Ketua DPR RI Setya Novanto bersama seorang pengusaha atas perintah Direktur Freeport James R Moffett.

Jika benar demikian, menurut Effendi, Maroef dapat dikenakan sanksi atas perbuatan kriminal terhadap negara.

Ketua Gerakan Indonesia Bersih Adhie Massardi juga berpendapat yang sama. Ia menilai ada konflik kepentingan yang dilakukan Maroef, dengan menggunakan latar belakangnya di bidang intelijen.

Ia meminta agar Maroef dapat dimintai keterangan karena diduga melakukan penyadapan untuk menjebak Ketua DPR Setya Novanto dalam renegosiasi kontrak Freeport. Menurut dia, seharusnya seseorang yang pernah menjabat jabatan strategis dalam bidang intelijen tidak dijadikan pimpinan pada korporasi. "Apakah ini kebijakan Amerika? Kalau iya, mereka menyalahi etika bisnis dengan mengancam Novanto. Ini harus kita buktikan bahwa Freeport melanggar etika hukum kita," kata Adhie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com