Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Selamatkan Juni, WNI yang Sempat Jadi "Gelandangan" di Kamboja

Kompas.com - 22/11/2015, 21:50 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) melalui Loka Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI (LP3TKI) Surabaya memfasilitasi pemulangan Juni Wahyudi (40) kepada keluarganya. Pihak keluarga Juni menyampaikan terima kasih kepada KBRI di Phnom Penh, Kamboja, dan BNP2TKI atas upaya tersebut.

Demikian dituturkan Kepala Tata Usaha LP4TKI Surabaya, Makruf, berdasarkan keterangan KBRI Phnom Penh, Kamboja. Menurut Makruf, Juni diketahui hidup "menggelandang" selama berada di Kamboja.

Juni adalah warga negara Indonesia yang mengalami masalah sebagai WNI Overstayer di Kamboja. Dia berasal dari Desa Wonokusumo RT 07/RW 02 Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.

"Dia tinggal dari satu tempat ke tempat lain, bahkan tinggal di masjid. Untuk kebutuhan makan sehari-hari berharap dari pemberian orang, bahkan diketahui sempat mengalami stres," ujar Makruf, Minggu (22/11/2015).

Makruf mengatakan, sampai sejauh ini tidak diketahui pihak yang memberangkatkan Juni ke Kamboja. Besar kemungkinan, lanjut dia, kepergiannya ke Kamboja adalah sebagai tempat transit menuju negara lain, seperti Taiwan, Korea, dan Hong Kong.

"Sebab Kamboja tidak termasuk negara tujuan penempatan TKI," ujarnya.

Kepulangan Juni dari Kamboja ke Indonesia difasilitasi KBRI Phnom Penh, Kamboja. Dia tiba di Bandara Juanda Surabaya melalui pesawat Lion Air XT 325, Kamis (19/11/2015), setelah sebelumnya diterbangkan dari Kamboja menuju Malaysia, lalu menuju Surabaya.

Setibanya di Bandara Juanda Surabaya, Juni kemudian diserahterimakan oleh Makruf kepada Ali Afandi, adik kandung Juni. Penyerahan itu dengan disaksikan Abdul Wahid dan Darweni dari LP3TKI Surabaya.

Menurut keterangan Ali, Juni kehilangan kontak dengan keluarganya kurang lebih setahun.

"Atas kepulangan Juni kami sampaikan terima kasih kepada pemerintah, baik kepada KBRI Phnom Penh maupun kepada LP3TKI Surabaya," kata Ali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com