Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Hulu Polyester Terancam Gulung Tikar

Kompas.com - 23/11/2015, 18:32 WIB
Antonius Googie

Penulis

JAKARTA,KOMPAS.com - Keberlangsungan industri serat polyester nasional akan ditentukan bulan November ini oleh pemerintah.

Apabila pemerintah tidak meneruskan pemberlakuan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) untuk serat polyester, kelangsungan industri ini akan sangat terancam.

"Terlihat dalam tiga tahun terakhir bahwa rata-rata produsen serat polyester menjual di bawah harga produksi dan selalu mengalami kerugian akibat tekanan harga dari produk impor dumping," jelas Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) Racu Shankar, Senin,(23/11/15).

Anjloknya kinerja industri hulu ini disebabkan oleh adanya produk impor asal Tiongkok berikut pembebasan bea masuk anti-dumping.

Selain itu KADI merekomendasikan BMAD dari hasil penyelidikan akhir bahwa adanya praktik dumping di antaranya untuk India sebesar 5-16 persen, kemudian China sebesar 0-13 persen dan Taiwan sebesar 28 persen.

"Ini semua menyebabkan penurunan yang sangat signifikan dalam tiga tahun terakhir (2012-2014)", tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com