Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Teroris Ganggu Investasi di Eropa

Kompas.com - 24/11/2015, 12:47 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber BBC.com
PARIS, KOMPAS.com - Serangan teroris yang terjadi di Paris, Perancis dan ketidakstabilan politik di Eropa membuat banyak perusahaan segan untuk berinvestasi.

Demikian diungkapkan oleh salah satu anggota direksi Siemens, satu dari raksasa industri Eropa.

"Investasi adalah tentang kepercayaan dan masa depan. Ketika peristiwa seperti itu (serangan teroris) terjadi, maka orang-orang akan menunggu," ujar Joe Kaeser, direktur Siemens.

Siemens adalah konglomerasi industri terbesar Eropa dengan jumlah pegawai mencapai 350.000 orang.

Pandangan Kaeser tersebut pun senada dengan Menteri Keuangan Italia Pier Carlo Padoan. Menurut Padoan, serangan yang terjadi pada 13 November 2015 lalu dan merenggut nyawa 130 orang tersebut mengancam pemulihan ekonomi kawasan Eropa.

"Kerugian ekonomi terbesar dari aksi penyerangan ini adalah kepercayaan. Kepercayaan adalah elemen krusial dalam fase ini karena sangat diperlukan untuk membantu negara-negara keluar dari krisis. Elemen-elemen yang mampu mengganggu kepercayaan sangatlah berbahaya," ungkap Padoan.

Meskipun tingkat sentimen ekonomi kawasan Eropa meningkat menjadi 105,9 pada bulan Oktober 2015 lalu dibandingkan bulan sebelumnya, namun dampak serangan teroris di Paris dan peningkatan keamanan di Brussel, Belgia pada akhir pekan lalu dapat memangkas tingkat sentimen ekonomi di bulan November yang akan dirilis Komisi Uni Eropa pekan depan.

Pertumbuhan ekonomi kawasan Eropa melambat ke posisi 0,3 persen pada kuartal III-2015. Hasil ini lebih rendah dari perkiraan dan lebih buruk dibandingkan dengan capaian kuartal sebelumnya yang tercatat mencapai 0,4 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teten Minta Wajib Sertifikat Halal UMKM Ditunda, Mendag: Kita Harus Latih

Teten Minta Wajib Sertifikat Halal UMKM Ditunda, Mendag: Kita Harus Latih

Whats New
Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Spend Smart
Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com