Bahkan, ketidakpastian ini cenderung akan semakin kompleks. Menurut Agus. ketidakpastian itu berasal dari sesuatu yang belum pernah terpikirkan sebelumnya.
"Kami cermati setidaknya terdapat tiga risiko utama yang perlu kita antisipasi dan sikapi," kata Agus pada Pertemuan Tahunan BI, Selasa (24/11/2015).
Risiko pertama, kata Agus, terkait prospek pertumbuhan ekonomi global yang meskipun diperkirakan akan membaik menjadi 3,5 persen, namun ada risiko proyeksi itu dapat menjadi lebih rendah.
Risiko kedua adalah terkait penurunan harga komoditas yang diperkirakan masih berlanjut pada 2016 sejalan berakhirnya super-cycle harga komoditas.
Risiko ketiga adalah terkait dampak global yang ditimbulkan oleh proses normalisasi kebijakan moneter Amerika Serikat (AS), baik dari sisi waktu maupun besaran perubahan tingkat suku bunga The Fed (Fed Fund Rate).
"Selain ketiga risiko tersebut, tentunya kita perlu mencermati dinamika global lain, termasuk konstelasi kebijakan ekonomi global yang menjurus pada upaya meningkatkan daya saing melalui mata uang atau currency war. Karena, pengalaman kita di 2015 seperti saat Tiongkok tiba-tiba mendevaluasi mata uang yuan tanpa diperkirakan sebelumnya," terangnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.