Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Sebaiknya Tidak Gabung TPP

Kompas.com - 25/11/2015, 19:42 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo menyatakan rencana bergabungnya Indonesia dengan Trans Pacific Partnership (TPP).

Akan tetapi, kalangan ekonom menyatakan agar sebaiknya Indonesia memiliki pertimbangan matang dan tidak perlu bergabung dalam TPP.

"Tidak hanya perdagangan yang diatur dalam TPP, tapi aspek-aspek nonperdagangan lain juga diatur, seperti tenaga kerja, BUMN, regulasi persaingan, lingkungan intelektual, properti, dan UKM," kata ekonom dan Rektor Universitas Paramadina Prof Firmanzah PhD Rabu (25/11/2015).

Lebih lanjut, Firmanzah menyatakan pemerintah perlu mempertimbangkan ulang terkait niatan untuk bergabung dengan TPP.

Menurut dia, harus ada analisis yang komprehensif terkait manfaat dan kerugian apabila Indonesia bergabung dengan TPP.

"Memang benar kalau tidak masuk TPP nanti kalau kita memasarkan produk ke AS tarifnya berbeda dibandingkan negara-negara yang masuk TPP. Akan tetapi, persoalannya tidak hanya itu. Banyak aturan TPP yang bertentangan dengan aturan undang-undang kita," terang Firmanzah.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com