Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan Amran Bantah "Anak Tirikan" Kelapa Sawit

Kompas.com - 27/11/2015, 14:00 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

NUSA DUA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Amran Sulaiman bantah menganaktirikan sektor kelapa sawit. Selama ini, menteri asal Sulawesi Selatan itu memang dikenal lebih mengurusi sektor pertanian lainya misalnya padi.

"Jadi bukan kami tidak mencintai bapak (pengusaha kelapa sawit) tapi kami mencintai," ujar Amran saat memberikan sambutan dalam acara Indonesia Palm Oil Conference (IPOC) 2015 di Nusa Dua, Bali, Jumat (27/11/2015).

Selama ini, ada pihak-pihak yang menuding Amran menganaktirikan sektor kelapa sawit. Tudingan itu muncul lantaran harga kelapa sawit turun tetapi pemerintah kurang perhatian. Padahal ucap Amran, penurunan harga masih relatif sedikit.

Sejak 15 tahun silam, Amran mengatakan sudah berkutat dengan industri kelapa sawit. Saat itu kenang dia, banyak perkebunan sawit di Indonesia bagian timur yang terkena hama tikus dan babi.

Amran ditugaskan untuk mengandalkan hama tersebut. Hingga akhirnya pengendalian hama itu berhasil. Selain itu, Amran juga mengaku pernah menanami 1.729 hektar lahan dengan kelapa sawit hanya dalam tempo 3 bulan saja.

"Minta maaf, bukan saya tidak mencintai sawit, sawit ini dalah komoditas strategis. Harus di support," kata dia.

Bila dibandingkan sektor pertanian lain tutur Amran, misalnya padi dan cabai, nasib kelapa sawit masih cukup lebih baik. Di dua sektor pertanian itu kata dia, nasib para petaninya pun sangat memperihatinkan.

Oleh karena itulah Amran memilih memprioritaskan sektor-sektor tersebut. "Ini harga sawit turun sedikit disebut pak menteri ini anak tirikan sawit," ucap Amran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com