Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Pesawat yang Protes dan Masuki Area Steril di Bandara Akan Dihukum

Kompas.com - 30/11/2015, 19:43 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kejadian penumpang pesawat masuk dan bebas berkeliaran di apron bandara bukan baru terjadi satu kali. Padahal, apron adalah daerah steril di bandara.

Kasus yang terbaru, para penumpang Lion Air JT 898 Jakarta-Makassar masuk ke apron Bandara Internasional Soekarno-Hatta lantaran kesal setelah penerbangan mereka terkena penundaan 6 jam pada Sabtu (21/11/2015).

Menindaklanjuti pelanggaran itu, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan sedang menyiapkan aturan khusus bagi para penumpang dan operator bandara yang nekat masuk ke apron bandara secara ilegal.

"Kalau penumpang masuk ke runway atau apron, kami akan bikin aturan, akan proses hukum. Enggak boleh penumpang masuk runway atau apron," ujar Jonan di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (30/11/2015).

Lebih lanjut, tutur dia, Kemenhub juga akan mempersiapkan aturan serupa untuk operator bandara.

Dengan aturan itu, tak hanya penumpang, operator bandara pun akan dikenakan sanksi.

Sebelumya, berdasarkan informasi, para penumpang pesawat Lion Air JT 898 menghadang pesawat Lion Air JT 778 jurusan Jakarta-Makassar yang akan menuju runway untuk lepas landas.

Penumpang pesawat JT 898 menghadang dengan berteriak-teriak sehingga memicu kepanikan penumpang di dalam pesawat JT 778.

Mereka pun langsung berhamburan keluar pesawat dengan membuka pintu darurat. Menurut Kemenhub, kejadian tersebut seharusnya bisa diantisipasi apabila maskapai mengatur para penumpangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com