Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Dirjen Pajak: Bukan Jaman Jokowi Saja Masalahnya..

Kompas.com - 05/12/2015, 08:28 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mundurnya Direktur Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan, Sigit Priadi Pramudito karena tak mencapai target perolehan pajak, sungguh di luar dugaan banyak kalangan.

Mantan Dirjen Pajak Fuad Rahmany menilai memang target pajak yang ditetapkan pemerintah cukup tinggi di saat terjadinya perlambatan ekonomi.

"Ekonomi, walaupun melambat, tapi tetap tumbuh. Sementara kantor pajak segitu-gitu aja," ucap Fuad ditemui di sela-sela Pelantikan Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), di Jakarta, Jumat malam (4/12/2015).

Fuad mengatakan, bahkan sejak jaman ia masih menjabat sebagai Dirjen Pajak, institusi pengoleksi penerimaan negara itu perlu ditingkatkan kapasitasnya.

"Kapasitas DJP ditingkatkan, bukan di remunerasinya, tapi budget ditambah untuk operasional. Tambah kantor, tambah orang," ungkap Fuad mengingatkan.

Sebenarnya pada saat itu parlemen pun setuju adanya peningkatan kapasitas DJP. Akan tetapi, persoalan tambah pegawai ini merupakan kewenangan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Refomasi Birokrasi.

"Hambatan birokrasinya bukan di DJP-nya masalahnya. Jadi, bukan di jaman Jokowi aja masalahnya," kata Fuad.

"Kalau soal gaji sudah cukup lah ya. Yang penting tambah kantor, tambah orang. Online? Jerman juga online, tapi kantor pajaknya juga tetap banyak," pungkas Fuad.

Dalam kesempatan sama, pengamat ekonomi dari Universitas Atmajaya A Prasetyantoko mengakui, target pajak yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2015 sebesar Rp 1.294,25 triliun, terlalu tinggi.

Kondisi ini disadari atau tidak menyebabkan, target pajak dalam APBN 2016 semakin tak realistis, yakni sebesar Rp 1.360,1 triliun.

"Target tahun ini terlalu tinggi. Makanya kalau menentukan target tahun depan menjadi problem," kata Prasetyantoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah terhadap Dollar AS, Sri Mulyani: Lebih Baik dari Baht hingga Ringgit

Rupiah Melemah terhadap Dollar AS, Sri Mulyani: Lebih Baik dari Baht hingga Ringgit

Whats New
5 Minimal Saldo BRI untuk Tarik Tunai ATM Sesuai Jenis Tabungannya

5 Minimal Saldo BRI untuk Tarik Tunai ATM Sesuai Jenis Tabungannya

Spend Smart
Seleksi CPNS 2024 Dimulai Juni-Juli, Masih Ada 4 Instansi Belum Mengisi Rincian Formasi

Seleksi CPNS 2024 Dimulai Juni-Juli, Masih Ada 4 Instansi Belum Mengisi Rincian Formasi

Whats New
[POPULER MONEY] Indonesia Selangkah Lebih Dekat Gabung Klub Negara Maju | Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

[POPULER MONEY] Indonesia Selangkah Lebih Dekat Gabung Klub Negara Maju | Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
XL Axiata Ubah Susunan Direksi dan Komisaris

XL Axiata Ubah Susunan Direksi dan Komisaris

Whats New
Ketidakpastian Global Percepat Adopsi 'Blockchain'

Ketidakpastian Global Percepat Adopsi "Blockchain"

Whats New
XL Axiata Bakal Tebar Dividen Rp 635,55 Miliar

XL Axiata Bakal Tebar Dividen Rp 635,55 Miliar

Whats New
Instansi Pemerintah Diminta Segera Selesaikan Rincian Formasi ASN 2024

Instansi Pemerintah Diminta Segera Selesaikan Rincian Formasi ASN 2024

Whats New
Starlink Segera Beroperasi di RI, Telkom Tak Khawatir Kalah Saing

Starlink Segera Beroperasi di RI, Telkom Tak Khawatir Kalah Saing

Whats New
Pandu Sjahrir Ungkap Tantangan Industri Batu Bara, Apa Saja?

Pandu Sjahrir Ungkap Tantangan Industri Batu Bara, Apa Saja?

Whats New
Dukung Efisiensi Energi dan Keberlanjutan, Pupuk Kaltim 'Revamping' Pabrik Tertua

Dukung Efisiensi Energi dan Keberlanjutan, Pupuk Kaltim "Revamping" Pabrik Tertua

Whats New
Seleksi Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN 2024 Digelar Juni

Seleksi Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN 2024 Digelar Juni

Whats New
Indodax: Pencucian Uang dengan Aset Kripto Mudah Dilacak

Indodax: Pencucian Uang dengan Aset Kripto Mudah Dilacak

Whats New
Penjualan iPhone Anjlok Hampir di Seluruh Negara di Dunia

Penjualan iPhone Anjlok Hampir di Seluruh Negara di Dunia

Whats New
Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com