Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Kesiapan Bandara Pondok Cabe

Kompas.com - 05/12/2015, 12:21 WIB
Ramanda Jahansyahtono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.COM - Ada pemandangan yang tak biasa di Bandar Udara (Bandara) Pondok Cabe, Tangerang. Aktivitas di Bandara ini sejak November kemarin terlihat tak kunjung sepi. Dari pagi hingga malam truk pengangkut material aspal dan mesin giling terlihat terus berseliweran di landasan pacu.

Kegiatan pemasangan pagar pun terlihat hampir setiap jam. "Ada total 10 titik pekerjaan yang dikerjakan secara berbarengan di Bandara Pondok Cabe," ujar Kepala Lapangan Bandara Pondok Cabe, Tangerang Swaroop Widodo, Jumat (4/12/2015).

Sepuluh titik pembenahan fisik yang harus diselesaikan tersebut menurut Swaroop antara lain overlay runway (pengaspalan landasan pacu), pembuatan marking (garis landasan), pemasangan lighting (lampu landasan), pembuatan rute servis, pembuatan akses rute PKBBK, menghubungkan apron (tempat parkir pesawat) yang terputus oleh rumput, pengaspalan aspal jalan raya, persiapan perangkat navigasi, dan fasilitas keberangkatan dan kedatangan.

Berdasarkan pengamatan, Bandara Pondok Cabe memang sedang dibenahi di sana-sini. Jalur, baik untuk landasan pacu atau jalur menuju apron sedang diaspal. Beberapa kendaraan pengangkut material aspal berseliweran di landasan diikuti oleh beberapa pekerja yang terlihat  mengukur kemiringan jalur.

Di sisi kanan dan kiri jalur landasan terdapat galian tanah sedalam 70 cm. Lebarnya kurang lebih 500 cm. Kata Swaroop, galian tersebut akan digunakan untuk menanam kabel lampu yang akan digunakan untuk menerangi landasan pacu. "Nanti kita kasih pasir, pasang pipa, dan masukkan kabelnya," ujar Swaroop.

Galian tidak hanya mengikuti jalur pacu, tapi juga mengikuti semua jalur. "Bukan cuma landasan runway (landasan pacu) tapi tinggal tunggu selesai kita pasang," tuturnya.

Tanah di depan tempat parkir apron, beberapa meternya digali dan sedang dibuat untuk rute keluar masuk pesawat. Di sisi luar bandara pagar-pagar berwarna perak terlihat mulai didirikan. Beberapa pekerja terlihat sibuk memasang pagar. Sebagian besar pagar baru sudah terpasang.

Jika didekati, bisa dilihat ternyata ada dua pagar yang melingkari Bandara Pondok Cabe. Bagian luar adalah pagar lama yang tak dicabut, bagian dalam barulah pagar baru yang sedang dipasang.

Sementara itu, di ujung landasan pacu, sekitar 100 meter terlihat masih terdapat dua gawang sepak bola. Tidak jauh dari sana terdapat juga tempat pemancingan. "Nanti kita cabut semua, termasuk pemancingan," tutur Swaroop.

Dari pengamatan terakhir jalur yang yang diaspal kurang lebih sepertiga panjang jalur. Sisanya masih dengan aspal lama dari landasan pacu sebelumnya. Sedangkan untuk pagar, prosesnya sudah hampir selesai.

Pagar susah mengitari lebih dari 70 persen area bandara. "Hingga sekarang proses pengerjaan infrastruktur kira-kira baru sampai 20 persen, tapi buat pemasangan pagar kita sudah hampir 70 persen lebih," ujar Swaroop.

"Untuk alat-alat navigasi sudah dipesan, tinggal dipasang. Dan untuk fasilitas kedatangan dan keberangkatan sementara masih merenovasi fasilitas yang sudah ada," tambah Swaroop.

Desember ini, untuk proses pengaspalan pihak pengelola Bandara Pondok Cabe mulai menggeber pekerjaan hingga 24 jam. Kata Swaroop. sejak November lalu Bandara Pondok Cabe ditutup sementara sampai dengan tanggal 21 Desember 2015.

Menurut Swaroop pengaspalan akan selesai sebelum akhir tahun. Dengan pekerjaan ini, Swaroop berharap pembenahan bandara bisa selesai sebelum Maret. 

Seperti diberitakan, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan memanfaatkan Bandara Pondok Cabe, milik Pertamina,  sebagai bandara komersial. (baca: Garuda Indonesia Terbang dari Pondok Cabe mulai Maret 2016).

Bandara ini akan melayani destinasi pesawat Garuda Indonesia menuju Lubuk Linggau, Samarinda, Pangkalan Bun, Palembang, Tanjung Karang, Semarang, Ketapang, dan Yogyakarta. Slot maksimal Bandara Pondok Cabe mencapai 30  penerbangan sehari.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com