Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Pekan, IHSG Ditutup Menguat 0,28 Persen

Kompas.com - 07/12/2015, 16:25 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan awal pekan ini, Senin (7/12/2015).

Sentimen positif dari eksternal mengantarkan indeks bergerak konsisten di zona hijau. Selain itu, aksi beli oleh investor asing juga turut memperkuat pergerakan IHSG sepanjang hari ini.

Pukul 16.00, IHSG ditutup menguat sebesar 12,94 poin atau 0,28 persen di posisi 4.521,39. Sebanyak 140 saham diperdagangkan menguat, 127 saham melemah, dan 80 saham stagnan.

Volume perdagangan mencapai 3,87 miliar saham dengan nilai Rp 4,27 triliun. Nett buy oleh investor asing sepanjang hari ini mencapai Rp 594,5 miliar.

Saham-saham yang menopang pergerakan indeks hari ini adalah ASII (Rp 6.525), TLKM (Rp 3.030), BMRI (Rp 9.100), BBCA (Rp 13.225), SSMS (Rp 1.575), dan MYRX (Rp 645). Sementara itu, saham yang membebani pergerakan IHSG adalah BBRI (Rp 11.050).

Dari 10 indeks sektoral saham, empat di antaranya melemah dan sisanya menguat. Sektor yang melemah adalah pertambangan (-0,3 persen), industri dasar (-1,05 persen), konsumer (-0,66 persen), dan manufaktur (-0,28 persen).

Sementara itu, sektor saham yang menguat adalah agrobisnis (0,81 persen), aneka industri (1,6
persen), properti (0,28 persen), infrastruktur (0,64 persen), keuangan (0,39 persen), dan perdagangan (1,32 persen).

Dari regional, bursa di kawasan Asia Pasifik bergerak mixed pada sore hari ini. Indeks Nikkei225 ditutup menguat 0,99 persen menjadi 19.698,15. Adapun bursa Shanghai juga berakhir naik 0,34 persen menjadi 3.536,93.

Nilai tukar rupiah melemah pada sore ini sebesar 0,19 persen, dan diperdagangkan di level 13.860 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com