Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Depan, Susi Berencana Larang Ekspor Ikan Mentah

Kompas.com - 07/12/2015, 18:12 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan dirinya menginginkan agar semua masyarakat Indonesia dapat membeli dan menyantap ikan.

Susi menyebut untuk melakukan itu semua, pihaknya akan menjaga pasokan dan harga ikan.

Salah satu hal yang akan ditempuh oleh dirinya adalah dengan membatasi ekspor ikan "gelondongan" atau mentah tanpa diproses terlebih dahulu.

Tujuannya adalah agar harga ikan tidak naik terlalu tinggi.

"Tahun depan kemungkinan kita akan membatasi ekspor ikan gelondongan, (yaitu) ikan-ikan besar yang (beratnya) 3 sampai 4 kilogram ke atas," kata Susi dalam konferensi pers di kantornya, Senin (7/12/2015).

Susi menjelaskan, pembatasan ekspor ikan gelondongan tersebut dimaksudkan agar sebelum diekspor, produk ikan dapat diproses terlebih dahulu di Indonesia.

Dengan demikian, lanjut dia, hal ini dapat mengurangi penangkapan ikan ilehal maupun melambungnya harga ikan di pasaran.

"Selama ini illegal fishing itu mengambil ikan jutaan ton. Pasar di sana sudah kosong. Thailand saja ekspor ikannya sampai defisit. Mereka akan kejar ke mari," tegas Susi.

Apabila ekspor ikan gelondongan tidak dibatasi, imbuh Susi, maka ia khawatir ketersediaan ikan di dalam negeri akan menipis lantaran diekspor secara ilegal. Akhirnya, harga ikan akan melonjak tinggi karena keterbatasan pasokan.

"Akhirnya orang kita tidak mampu beli. Saya sih ingin keberadaan ikan tidak serta-merta diikuti dengan kecepatan bisnis masuk untuk membawa ikan itu ekspor semua. Kalau ini terjadi, ikan akan mahal lagi," jelas Susi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com