Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transmigrasi Mampu Jadi Solusi Tiga Masalah di Indonesia

Kompas.com - 10/12/2015, 16:59 WIB

KOMPAS.com - Transmigrasi mampu menjadi solusi bagi masalah di Indonesia yakni kemiskinan, pengangguran, serta permukiman. Sejatinya, tiga masalah ini menjadi kebutuhan inti bagi kehidupan masyarakat.

Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Menteri Desa PDTT) Marwan Jafar mengatakan, transmigrasi memang sudah terbukti mampu menjadi solusi bagi masalah kemiskinan, pengangguran, serta permukiman (sandang, pangan, dan papan) yang menjadi kebutuhan inti bagi kehidupan masyarakat. “Kontribusi transmigrasi dalam mengentaskan kemiskinan, membuka lapangan pekerjaan, dan membangun peradaban baru yang lebih maju bukan sekadar wacana atau teori. Ini sudah terbukti nyata sehingga harus terus dikembangkan,” ujar Menteri Marwan.

“Kontribusi transmigrasi dalam mengentaskan kemiskinan, membuka lapangan pekerjaan, dan membangun peradaban baru yang lebih maju bukan sekedar wacana atau teori. Ini sudah terbukti nyata sehingga harus terus dikembangkan,” kata Menteri Marwan lagi.

Menteri Marwan menambahkan trasmigrasi secara konkret telah membangun 3.608 satuan permukiman (SP) yang berkembang menjadi pusat-pusat pertumbuhan baru berupa 1.183 desa definitif, melahirkan 385 ibu kota kecamatan, 104  mendukung terbentuknya ibu kota kabupaten, serta dua ibu kota provinsi.

Secara faktual, lanjut Menteri Marwan, transmigrasi mampu mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan baru yang mendorong aktivitas sosial ekonomi. Program ini pun telah menyerap tenaga kerja hingga 4 juta HOK (Hari Orang Kerja), sehingga dapat mengentaskan kemiskinan. “Dari program transmigrasi, sudah terbentuk 10.368 wirausaha transmigrasi mandiri yang tergabung dalam 22 Himpunan Wirausaha Transmigrasi (HW-Trans), serta berkembangnya lembaga-lembaga sosial ekonomi dapat lebih mempercepat kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Dengan mengembangkan transmigrasi, lanjut Menteri Marwan, problem sosial seperti kehidupan kumuh di kota-kota besar akan bisa diatasi. Laju urbanisasi bisa ditekan dan keinginan masyarakat untuk bekerja menjadi TKI ke luar negeri juga berkurang.

Dari sisi infrastruktur, transmigrasi juga secara konkret mendorong pembangunan infrastruktur permukiman dan kawasan berupa jalan poros penghubung sepanjang 18.432 km, jalan desa 36.685 km, jembatan 44.200 unit dan fasilitas umum serta fasilitas sosial sebanyak 57.638 unit untuk membuka keterisolasian wilayah, mempercepat dan mendorong terwujudnya pusat-pusat pertumbuhan baru. “Banyak sekali catatan transmigrasi yang terbukti mampu mendongkrak kemajuan bangsa kita. Jadi program ini harus ditingkatkan terus, dan harus didukung secara maksimal oleh semua pihak. Jangan memandang transmigrasi sebelah mata,” katanya.

Pelaksanaan program transmigrasi sendiri telah dikembangkan dengan konsep dan paradigma baru yang diarahkan untuk mendukung ketahanan pangan dan penyediaan papan, mendukung kebijakan energi alternatif (bio-fuel), mendukung pemerataan investasi ke seluruh wilayah Indonesia, mendukung ketahanan nasional pulau terluar dan wilayah perbatasan, serta menyumbang bagi penyelesaian masalah pengangguran dan kemiskinan.

Adapun pada 2016 mendatang, Menteri Marwan menjelaskan akan ada 24 provinsi tujuan transmigrasi yang meliputi Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Jambi, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, NTB, NTT, Maluku, Maluku Utara, Bangka Belitung, Papua, Papua Barat. Total daya tampung dari transmigrasi ini sekitar 42.510 kepala keluarga (KK) dan yang akan terpakai sekitar 7.106.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com