Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rizal Rami: Jangan Baper!

Kompas.com - 14/12/2015, 08:17 WIB
Ramanda Jahansyahtono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kordinator Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Rizal Ramli berpesan pada para bloger untuk berani menulis blakblakan. Hal ini disampaikan oleh Rizal saat menjadi pembicara di acara Kompasianival, Gandaria City Minggu (13/12/2015).

Menurut dia, salah satu persoalan yang dihadapi bangsa ini adalah keengganan untuk bicara apa adanya. Rizal menyesalkan banyak orang di Indonesia yang cerdas dan baik namun suaranya "hilang" karena tidak berani bicara blak-blakan.

Rizal mencontohkan, selama ini banyak orang yang kerap memberikan pernyataan berbeda saat berkomentar dalam percakapan pribadi dengan saat memberikan testimoni pada publik.

"Kalau lagi ngobrol in private mereka tell the truth.Tapi ketika kita memberikan public testimony, kok beda? Alasannya takut dipecat, takut enggak enak, dan takut takut lainnya," tutur Rizal.

Dia mengatakan, selama kesenjangan antara percakapan pribadi dengan testimoni publik masih jauh, bangsa Indonesia akan kesulitan untuk berbenah. Kata Rizal, pemimpin-peminpin besar di dunia justru banyak yang memiliki gaya bicara langsung alias blakblakan.

Salah satunya yang dicontohkan oleh Rizal adalah Lee Kuan Yew, mantan perdana mentri Singapura. Rizal mengakui mengagumi gaya bicara Lee yang tegas. Suatu ketika, Rizal bercerita, dirinya pernah memiliki kesempatan untuk mengobrol dengan Lee.

Pada saat itu Rizal menanyakan perihal hubungan cara bicara Lee dengan popularitasnya. "Waktu itu Lee Kuan Yew menjawab, 'Kalo saya bicara penuh kembang ga jelas, anak buah saya tidak akan mengerti apa yang saya maksud'," tutur Rizal mengenang jawaban Lee saat itu.

"Di Asia Tenggara kita bisa liat mana negara yang bisa mengejar barat," tutur Rizal.

Selain Lee, Rizal juga mencontohkan sosok seorang Zu Rongji. Zu Rongji adalah Perdana Menteri China yang terkenal dengan ketegasannya saat menghukum mati para koruptor.

Dia dilantik menjadi perdana menteripada tahun 1998. "Beliau adalah arsitek kesuksesannya China hari ini. Gaya ngomongnya bisa jadi contoh, tidak penuh kembang, supaya rakyat ngerti," ujar mantan Menter Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid tersebut.

Jadi, sebut Rizal, inilah salah satu alasan kenapa masyarakat (termasuk dirinya) harus berani bicara blakblakan. Menurut dia, selama ini bangsa Indonesia tidak terbiasa dengan "kebenaran" yang menyakitkan.

"Tell the truth. Birokrasi kita itu Feodal. Pejabat selalu diceritakan yang bagus bagus saja. Akibatnya, orang yang berkuasa akhirnya sebagian kecil adalah orang-orang brengsek, orang yang ingin memperkaya dirinya. Udah jadi pejabat tetep ingin jadi pengusaha. Ini yang bikin indonesia rusak," ujar Rizal.

Ketika ditanya soal akan munculnya orang-orang yang tidak suka, Rizal mengatakan jangan terlalu dipikirkan. Sambil berkelakar dia mengatakan, "Emang gua pikirin? Kalau saudara diomongin berarti saudara orang penting. Kalau enggak ada yang omongin saudara berarti bukan siapa-siapa, enggak ada apa apanya," ujarnya.

Dia juga berpesan agar para blogger tidak usah mendengar "celotehan" yang notabene dikeluarkan dari orang-orang iri. Namun, kata Rizal, jika apa yang dikatakan oleh orang lain itu benar, tentu harus dikuti.

"Kalau dia benar kita ikutin. Tapi, kalau karena gaya dan bukan substansi cuekin aja. Kalau kata anak muda, Jangan Baper (bawa perasaan)!" ucap Rizal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com